Pada periode tersebut, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga 13%. Industri perbankan bangkrut sehingga harus dilakukan bantuan likuiditas dan rekapitalisasi perbankan besar-besaran mencapai 70% PDB Indonesia.
"Ekonomi baru bisa bangkit lagi setelah enam tahun dari krisis 1998 yaitu periode 2004 - 2007," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, krisis yang terjadi pada 1998 murni disebabkan oleh sektor keuangan. Ini artinya setelah 22 tahun, baru kali ini pada 2020 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, tapi penyebabnya adalah krisis sektor kesehatan.
Namun kondisi saat ini angka inflasi nasional sudah terkendali di bawah 5%.
"Namun stabilitas exchange rate masih menjadi tantangan bagi Indonesia karena masalah Current Account Deficit (defisit impor barang dan jasa) belum bisa kita atasi," ujarnya.
Simak Video "Video Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/eds)