Jangan Sampai Terjebak Lowongan Palsu di Tengah Pandemi

Jangan Sampai Terjebak Lowongan Palsu di Tengah Pandemi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 27 Sep 2020 19:31 WIB
Ilustrasi Penipuan
Ilsutrasi Penipuan (Foto: Ilustrasi by Mindra Purnomo)
Jakarta -

Lowongan kerja fiktif memang masih kerap terjadi saat pandemi ini. Pasalnya banyak penipu yang memanfaatkan kondisi sulit ini untuk menjebak para pancari kerja dengan meminta sejumlah uang.

Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan para pencari kerja harus memperhatikan dan waspada dengan lowongan yang ada. Jangan mudah percaya dengan iming-iming gaji yang besar dan permintaan penggantian biaya.

Menurut Ahmad tidak ada perusahaan yang meminta uang kepada calon pegawainya. "Kalau ada yang meminta uang duluan, kemungkinan besar itu fiktif atau palsu. Karena kalau perusahaan yang benar misal dia pakai agen, akan dikenakan biaya dengan potong gaji untuk beberapa waktu," kata dia saat dihubungi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad menyebutkan pencari kerja juga harus selektif dalam melamar dan menerima panggilan. Kalaupun meminta tolong ke agen harus dipastikan jika alamat yang dicantumkan benar.

Dirjen Pembinaan Penempatan tenaga kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Suhartono menjelaskan sebelum mengikuti tahapan lanjutan yang diinformasikan perusahaan. Pencari kerja bisa menelusuri reputasi, domisili perusahaan tersebut baik melalui sosial media, mesin pencari hingga menanyakan kepada dinas tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

"Jangan terpancing dengan iming-iming lulus seleksi namun harus menyerahkan uang dalam jumlah tertentu karena mekanisme penerimaan tenaga kerja tidak melalui proses pembayaran apapun," ujarnya.

Apabila telah menyetorkan uang tertentu dan tidak ada tindak lanjut dari perusahaan tersebut, maka segera laporkan ke dinas ketenagakerjaan terkait dan pihak kepolisian agar bisa segera ditangani.

Dari laman resmi Jobstreet.com ada beberapa cara untuk menghindari lowongan kerja palsu alias penipuan ini. Antara lain:

1. Perhatikan informasi perusahaan

Pastikan alamat dan nomor telepon perusahaan tersebut. Search alamat resmi perusahaan dan jika ternyata perusahaan yang bersangkutan memiliki alamat berbeda dengan informasi asli yang dicantumkan, maka iklan lowongan tersebut patut dicurigai.

Bila situs lowongan pekerjaan yang Anda buka menyajikan fitur Google Map, Anda juga bisa membuka Google Map dan melihat langsung lokasi perusahaan itu.

2. Perhatikan alamat email perusahaan

Ketika mengirim lowongan atau menerima panggilan interview, pastikan alamat email perusahaan tidak menggunakan email web based seperti Yahoo dan Gmail.

Biasanya, ketika perusahaan memberikan informasi panggilan interview, mereka langsung mengirim email dari email resmi perusahaannya.

3. Lakukan pengecekan saat mendapat SMS panggilan interview

Beberapa perusahaan memang menggunakan fitur SMS untuk memanggil interview. Pastikan Anda melakukan konfirmasi jika Anda mendapatkan SMS panggilan interview yang benar datangnya dari situs lowongan kerja yang berkualitas dan ternama.

4. Hindari permintaan uang

Hindarilah perusahaan yang meminta dana ketika Anda dipanggil untuk interview. Beberapa perusahaan gadungan ini akan memanfaatkan Anda untuk mengeluarkan dana seperti alasan dana transportasi, uang registrasi, dan masih banyak lagi yang dapat merugikan Anda.

Pastikan bahwa tidak ada perusahaan manapun yang melibatkan dana ketika Anda melamar pekerjaan.

5. Cari situs lowongan kerja yang terpercaya

Cobalah cari situs lowongan pekerjaan yang menyediakan informasi lowongan kerja yang mempunyai kredibilitas tinggi nama yang cukup populer.

Hindari situs lowongan kerja yang banyak menyediakan iklan dengan menggunakan informasi yang kurang jelas dan mencantumkan beberapa informasi palsu.




(kil/dna)

Hide Ads