Diklaim Tepat Sasaran
Denni menegaskan, program 'Kartu Sakti' Jokowi itu sudah tepat sasaran. Dalam hal ini, ia ingin menjawab banyak keraguan yang menilai Kartu Prakerja tak tepat sasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peserta, banyak yang ragu ini pesertanya tepat atau tidak. Bapak-ibu sekalian, kami bisa sampaikan secara umum bahwa peserta program Kartu Prakerja tepat sasaran," tegas Denni.
Adapun hal itu ia buktikan dengan hasil evaluasi dari survei yang diisi oleh 1,2 juta penerima Kartu Prakerja. Survei itu dilakukan pada periode 5 Agustus sampai 26 September 2020. Menurut Denni, 79% dari penerima yang sudah mengisi survei berusia 18-35 tahun. Sementara, penerima yang berusia 55 tahun ke atas hanya sekitar 2%.
Hasil evaluasi survei itu juga menunjukkan, 87% penerima adalah pengangguran. Sementara, sisanya yang masih bekerja, 81% bekerja di sektor informal dengan pendapatan rata-rata Rp 1,3 juta per bulan.
"Sehingga insentif Rp 600 ribu/bulan itu bisa membantu almost 50% dari spending per bulan. Kemudian 79% punya tanggungan, jadi tidak sepenuhnya single. Artinya apa? Ketika kita membantu orang ini, sebenarnya dia membantu juga keluarganya," papar Denni.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan pelatihan yang tersedia bermanfaat bagi penerima. Pasalnya, hasil survei menunjukkan 73% penerima belum pernah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Terakhir, mengenai dampak pelatihan Kartu Prakerja, Denni mengatakan 11% penerima sudah bekerja dari yang semua menganggur.
"Kemudian 47% yang semula bekerja, tetap bekerja. Jadi Kartu Prakerja membantu mempertahankan status bekerja, dan membantu mengurangi pengangguran," tutup dia.
(ara/ara)