3. Bawang Merah
Stok bawang merah hingga akhir Agustus 2020 sebanyak 75.896 ton, dengan perkiraan produksi September-Desember 2020 sebesar 286.020 ton. Maka, persediaan ketersediaan bawang merah di periode September-Desember 2020 sebesar 361.915 ton, dan kebutuhannya 327.528 ton. Di akhir Desember 2020, Kementan memperkirakan ada sisa stok bawang merah sebanyak 34.387 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data tersebut, Kementan mencatat tak ada rencana impor untuk komoditas bawang merah di periode September-Desember 2020 ini.
4. Bawang Putih
Bawang putih merupakan komoditas pangan yang porsi impornya sangat besar, yakni hingga 90% terhadap kebutuhan nasional. Kementan mencatat, stok akhir bawang putih hingga akhir Agustus 2020 ialah 99.567 ton. Perkiraan produksi di periode September-Desember 2020 hanyalah sebesar 17.452 ton, namun seluruhnya digunakan untuk benih, bukan konsumsi masyarakat.
Untuk itu, Kementan mencatat rencana impor bawang putih September-Desember 2020 ialah sebesar 235.197 ton. Maka, perkiraan ketersediaan bawang putih September-Desember 2020 sebanyak 334.764 ton. Lalu, perkiraan kebutuhan pada periode tersebut ialah 185.221 ton. Maka, sisa stok bawang putih di akhir Desember 2020 diperkirakan sebesar 149.543 ton.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, realisasi impor bawang putih per 15 September 2020 mencapai 370.331 ton, atau 62,76% dari total perkiraan impor 2020 yakni 589.984 ton.
Sementara itu, data BPS menunjukkan, impor bawang putih Januari-September 2020 mencapai 377.366 ton. Angka itu meningkat 29% dari realisasi impor bawang putih Januari-September 2019 yang hanya sebesar 292.423 ton.
5. Cabai Besar
Untuk komoditas cabai besar diperkirakan ada produksi sebesar 347.267 ton selama September-Desember 2020. Untuk kebutuhannya pada periode tersebut diperkirakan mencapai 335.186 ton. Maka, neracanya hingga Desember 2020 yakni tersisa 12.082 ton.
Dari data tersebut, Kementan mencatat tak ada rencana impor untuk komoditas cabai besar di periode September-Desember 2020 ini.
Baca juga: Berapa Ton Produksi Beras RI di Tahun Ini? |
6. Cabai rawit
Pada komoditas cabai rawit diperkirakan ada produksi sebesar 350.706 ton pada periode September-Desember 2020. Untuk kebutuhannya di periode tersebut diperkirakan sebesar 301.646 ton. Maka stok yang tersisa di akhir Desember 2020 diperkirakan sebesar 49.060 ton.
Dari data tersebut, Kementan mencatat tak ada rencana impor untuk komoditas cabai rawit di periode September-Desember 2020 ini.
7. Daging Sapi/Kerbau
Stok daging sapi/kerbau hingga akhir Agustus 2020 tersisa 12.552 ton. Perkiraan produksinya di September-Desember 2020 ialah sebesar 117.337 ton, dan rencana impor 238.785 ton.
Adapun perkiraan kebutuhannya di periode September-Desember 2020 sebesar 181.861 ton. Maka, diperkirakan di akhir Desember 2020 ada sisa stok daging sapi/kerbau sebesar 186.812 ton.
Untuk realisasi impor daging sapi/kerbau, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan mencatat per 17 September sudah mencapai 174.496 ton atau 42,22% dari total rencana impor sebanyak 413.261 ton selama tahun 2020 ini.
8. Daging Ayam Ras
Kementan mencatat stok akhir daging ayam ras hingga Agustus 2020 mencapai 543.914 ton, dan perkiraan produksinya sebesar 1,17 juta ton. Sementara, kebutuhan daging ayam ras selama September-Desember 2020 mencapai 674.306 ton. Dengan angka itu, maka Kementan memperkirakan ada sisa stok daging ayam ras hingga 1,07 juta ton di akhir Desember 2020.
Dari data tersebut, Kementan mencatat tak ada rencana impor untuk komoditas daging ayam ras di periode September-Desember 2020 ini. Akan tetapi, berdasarkan data BPS,pada bulan Agustus 2020 tercatat ada impor daging ayam dari Singapura sebanyak 2.730 kilogram (Kg).
9. Telur Ayam Ras
Di periode September-Desember 2020 ini diperkirakan ada produksi telur ayam ras hingga 1,64 juta ton. Sementara, kebutuhannya sebesar 1,60 juta ton. Maka, Kementan memperkirakan ada sisa stok telur ayam ras hingga 35.367 ton di akhir Desember 2020 ini.
Dari data tersebut, Kementan mencatat tak ada rencana impor untuk komoditas telur ayam ras di periode September-Desember 2020 ini.