Nasib Produksi Pangan RI di Tengah Ganasnya Corona

Nasib Produksi Pangan RI di Tengah Ganasnya Corona

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 17 Okt 2020 09:30 WIB
Petani melakukan panen di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten, Selasa (28/7/2020). Sebanyak 400 hektar sawah panen dengan baik.
Foto: Agung Pambudhy

Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan Dunia memprediksi adanya 132 juta orang yang menderita kelaparan di sela peringatan Hari Pangan Sedunia 2020 yang masih di tengah pusaran pandemi virus Corona (COVID-19).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data FAO, sebelum pandemi menyerang, lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses yang tetap untuk makanan yang aman dan bergizi. Hampir 700 juta orang berangkat tidur dalam keadaan lapar. Sistem pangan dan pertanian global pun tidak berjalan seimbang.

Perwakilan FAO Indonesia Victor Mol mengatakan, sampai hari ini kelaparan masih terjadi, angka kegemukan cukup tinggi, lingkungan rusak, pemborosan makanan cukup marak, serta kurangnya proteksi pekerja sepanjang rantai pangan. Hal itu menjadi ironi di tengah kemampuan memproduksi pangan yang cukup.

ADVERTISEMENT

Namun, menurutnya pandemi tak jadi halangan untuk kembali membangun sistem pangan dan pertanian global yang baik, yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang menghantui itu.

"Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua ," ungkap Victor dalam keterangan resmi FAO, Jumat (16/10/2020).

Pemerintah pun meluncurkan proyek Lumbung Pangan Nasional atau Food Estate. Langsung klik halaman selanjutnya.


Hide Ads