Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB hingga 6 Desember mendatang. Upaya terus memperpanjang PSBB ini dinilai pengusaha bisa membuat pergerakan ekonomi terus terhambat di Jakarta.
Menurut Ketua Umum DPP Hippi Jakarta Sarman Simanjorang pengusaha sebetulnya ingin bulan Desember ke depan bisa menjadi momentum pemulihan ekonomi di Jakarta.
Namun, kalau pergerakan masih diperketat dengan PSBB maka aktivitas ekonomi pun tetap tidak akan efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sangat berharap sebenarnya memasuki Desember ini jadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita, makanya kita minta kalau bisa agar PSBB ini bisa makin diperlonggar. Tapi situasinya ini kan tetap aja ketat ada PSBB," ujar Sarman kepada detikcom, Senin (23/11/2020).
"Maka ya tetap saja tidak efektif ini aktivitas ekonomi di Jakarta kalau begini terus," ujarnya.
Sarman menjelaskan dunia bisnis di Jakarta masih dibayang-bayangi oleh kapasitas yang terbatas karena PSBB. Hal ini membuat ruang gerak pengusaha tak bisa maksimal. Meski begitu, dia mengatakan pengusaha pun tak bisa mengelak pemberlakuan PSBB ini.
"PSBB selama ini dengan keterbatasan diberlakukan tentu akan menghambat aktivitas usaha dan bisnis. Bagaimanapun kita lihat bioskop cuma 25%, mal, kafe, transportasi 50% aja. Nah itu kan berpengaruh artinya tak maksimal gerak kita," ujar Sarman.
"Cuma ya kita emang nggak bisa mengelak penerapannya, kalau nggak dibatasi juga virus makin meluas, ini saja PSBB kasus masih meningkat," katanya.