Menanti Iuran BPJS Kesehatan yang Diisukan Bakal Naik

Menanti Iuran BPJS Kesehatan yang Diisukan Bakal Naik

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 27 Nov 2020 10:21 WIB
Mahkamah Agung (MA) mengabulkan judicial review Peraturan Presiden (Perpres) tentang Jaminan Kesehatan. Hasilnya, kenaikan iuran BPJS dibatalkan.
Foto: Pradita Utama

Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien mengatakan dasar perhitungan iuran BPJS Kesehatan yang baru akan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan (KDK), rawat inap kelas standar, kemampuan membayar, inflasi kesehatan, dan perbaikan tata kelola JKN.

"Berdasarkan pada 3 input kebijakan yang akan mempengaruhi penyesuaian iuran, yaitu kebutuhan dasar kebijakan, kelas rawat inap JKN, dan penyesuaian tarif INA-CBGs dan kapitasi," kata Muttaqien kepada detikcom, Selasa (24/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, tahap selanjutnya akan dilakukan simulasi dan estimasi kemampuan membayar masyarakat pada hasil besaran iuran. Selanjutnya baru pada finalisasi untuk besaran iuran agar bisa diterapkan di 2022.

"Mengingat kesepakatan KDK dan kelas standar JKN akan dilakukan 2022, maka iuran 2021 tetap mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun besaran tarif baru BPJS Kesehatan ini masih sedang dikaji, sehingga belum bisa diketahui apakah tarif akan naik atau turun. Pihaknya masih membuat beberapa simulasi dan menarik data yang ada di BPJS Kesehatan.

"Untuk penyesuaian iuran sampai sekarang masih dikaji tim pemerintah. Sekarang tahap pengambilan data, verifikasi, pengolahan data BPJS Kesehatan. Jadi sekarang belum bisa diberi kesimpulan akan naik atau turun," tuturnya.

Apa itu kelas standar dan bagaimana konsepnya? buka halaman berikutnya>>>


Hide Ads