Pemerintah menyebut anggaran kesehatan untuk penanganan COVID-19 telah mencapai Rp 40,32 triliun. Angka ini sudah 41,2% dari total pagu anggaran sebesar Rp 97,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kenaikan realisasi ini mencerminkan pemerintah sangat siap dalam menangani pandemi ini.
"Jumlah anggaran yang digunakan meningkat ini berarti menggambarkan kesiapan pemerintah mulai dari pengobatan, pencegahan dan pengadaan vaksin," kata dia dalam siaran Youtube BNPB, Senin (30/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan untuk sektor kesehatan termasuk insentif tenaga kesehatan mencapai Rp 5,55 triliun untuk 681,35 ribu tenaga kesehatan di pusat dan daerah. Kemudian santunan kematian untuk tenaga kesehatan Rp 40 miliar dan gugus tugas COVID-19 sebesar Rp 3,22 triliun.
Selain itu belanja penanganan COVID-19 adalah realisasi yang paling besar sebesar Rp 25,03 triliun. Bantuan iuran JKN Rp 2,7 triliun untuk 47,2 juta orang hingga insentif perpajakan di bidang kesehatan sebesar Rp 3,78 triliun.
Menurut dia pemerintah saat ini juga sedang menghitung kebutuhan untuk pengadaan vaksin baik akhir tahun ini maupun awal tahun depan. Keberadaan vaksin diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat, walaupun harus tetap waspada.
Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Itu harus tetap kita lakukan meskipun nanti ada vaksin. Jadi, masyarakat apalagi ini menjelang akhir tahun harus tetap menjalankan protokol kesehatan dan tetap disiplin," jelasnya.
Baca juga: Krisis dan Kisah Yusuf |
(kil/ang)