Harga Ayam Anjlok, Peternak Minta Ini ke Pemerintah

Harga Ayam Anjlok, Peternak Minta Ini ke Pemerintah

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 18 Des 2020 11:41 WIB
Peternakan ayam di Bogor
Foto: Muhammad Idris/detikFinance

Namun Singgih menggarisbawahi, kebijakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian, membuat harga ayam potong di pasar pada November 2020 membaik. "Kami menyarankan agar Ditjen PKH membuat surat edaran lagi sampai April untuk menjaga agar para peternak dan industri mengurangi suplai, sehingga harga ayam potong di pasaran terjaga," pungkas Singgih.

Singgih mengingatkan terdapat 15 juta orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam industri perunggasan. "Dengan menjaga harga unggas di atas HPP, namun terjangkau oleh masyarakat dan peternak mendapatkan untung, tak akan ada PHK atau merumahkan karyawan karena iklim usaha kondusif," ujarnya.

Singgih memperkirakan bila perunggasan tak mendapat perhatian pemerintah dan semua pihak, kebangkrutan peternak unggas bisa memicu masalah besar. Misalnya urbanisasi yang meningkat ke perkotaan yang memicu kerawaan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Dirjen PKH Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan, pihaknya bertugas mengurusi agar produksi unggas surplus, "Dari situ, tugas kami selesai, namun masalah ini merupakan masalah bersama. Dari pengamatan kami, permasalahannya terjadi pada hilir," ujarnya.

Menurut Nasrullah pasar yang digarap industri dan peternak rakyat adalah pasar becek atau pasar rakyat. Sehingga, bila distribusi tidak merata akan mengganggu supply dan demand. Untuk itu, menurutnya perlu menggarap pasar-pasar lain atau diversifikasi produk. "Terutama menggarap pasar ekspor. Kami akan membentangkan karpet merah dengan segala kemudahan bagi industri perunggasan yang menyasar pasar ekspor," ujar Nasrullah.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, dalam kondisi over supply, para peternak dan industri harus mengurangi produksi untuk menjaga harga. Hal tersebut harus disadari semua pihak, "Jangan sampai ketika harga baik memanfaatkan peluang, malah akhirnya mengganggu supply dan demand," ujarnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads