Koperasi Modern dan UMKM Wajib Naik Kelas

Koperasi Modern dan UMKM Wajib Naik Kelas

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 23 Des 2020 10:40 WIB
Meski omzet payung seni di Kabupaten Klaten anjlok, mereka tetap bersemangat. Di tengah pandemi yang merebak, UKM ini tetap bertahan lho.
Ilustrasi Foto: Achmad Syauqi

UMKM Naik Kelas Sangat Indentik dengan Koperasi Modern

Sementara itu, Joshua mengatakan Kemenparekraf mempunyai program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang merupakan program konkrit dari UMKM naik kelas. Program BBI itu fokus mentransformasi produk lokal sebagai produk pariwisata, terutama pada lima destinasi wisata super prioritas. Banyak produk lokal berpotensi yang bisa bersaing dengan produk impor.

"Kami mengangkat para pengrajin lokal menjadi aktor, jadi kami coba membina mereka untuk menciptakan daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Di sinilah AMKI dapat berperan sebagai agregator koperasi modern dalam inkubasi pelaku UMKM kreatif dengan melatih dan mendapingi. Mereka harus naik kelas dan memiliki daya saing global agar jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di negeri sendiri," ungkap Joshua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner pun mengakui di masa pandemi seperti ini pengunjung tidak banyak yang datang, meskipun toko tetap buka. Konsekuensi pandemi memaksa kita harus pintar menggunakan media sosial dalam membantu menjual produk. Juga harus lakukan terobosan out of the box sebagai strategi bertahan dalam masa sulit.

"Kaum milenial dituntut lebih berinovasi, menciptakan produk yang selalu baru sehingga pelanggan tidak bosan yang kita miliki. Selama pandemi toko kami tidak pernah tutup. Saya juga buat baking class online dari rumah bertujuan membantu ibu-ibu yang terkena dampak Covid-19 yang selama masa pandemi ini sudah diikuti oleh 10.000 orang," tutur Rozma.

ADVERTISEMENT

Memanfaatkan situasi pandemi juga dilakukan oleh kaum ibu muda, seperti dikatakan Ketua Umum Wirausaha Wanita (WITA) dan Ketua DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Lydia Assegaf. WITA concern dengan perempuan, baik usia tua maupun ibu muda. Dari dapur merambah pasar nasional dan internasional.

"Secara tidak langsung semua orang teredukasi serta suka tidak suka sudah masuk ke era digital. Mereka mulai menambah kekuatan ekonomi keluarga. Kami punya pusat inkubator pelatihan. Kami mengajak AMKI untuk memperkuat program pelatihan yang diimbangi dengan pendampingan dan pengawasan, perlu fokus khusus dan konsisten," tutur Lydia.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Pelaku UMKM Ciamis Berbondong Antre Demi Dapat Bantuan Presiden"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads