Di Kanada, ia bekerja serabutan. Bahkan, ia pernah bekerja sebagai petugas kebersihan cleaning service di pabrik kayu. Tugasnya adalah membersihkan ruangan ketel di pabrik tersebut dengan bayaran sebesar US$ 18 per jam.
Dalam biografinya Elon Musk menceritakan harus mengenakan alat pelindung diri (APD) jenis baju hazmat untuk membersihkan ruang ketel tersebut. Ia harus masuk ke dalam terowongan kecil yang sangat sempit. Kemudian, ia harus membersihkan pasir, residu, dan kotoran lainnya dengan sekop dalam ruangan yang suhunya tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda berada dalam terowongan itu lebih dari 30 menit, Anda akan kepanasan dan mati," tulisnya dalam biografi yang dilansir detikcom dari CNBC.
Elon Musk kemudian kuliah di Amerika Serikat (AS), tepatnya di University of Pennsylvania. Ia lulus dengan gelar sarjana bidang sains dan teknologi pada Mei 1997. Sejak muda, Elon Musk memang tertarik dengan hal-hal yang berbau masa depan atau kemajuan teknologi.
Lalu, ia pergi ke Silicon Valley dan melamar pekerjaan di Netscape. Ia sangat tertarik dengan internet yang baru lahir kala itu. Namun, ia tak berhasil diterima.
Ia pun mendirikan perusahaan pertamanya yakni Zip2. Kemudian, perusahaannya itu ia jual ke Compaq senilai US$ 300 juta. Setelah dijual ke Compaq, ia menggunakan uang itu untuk mendirikan X.com, platform layanan keuangan online yang bergabung dengan Confinity pada tahun 2000, dan kemudian menjadi PayPal. Pada 2002, eBay membeli PayPal seharga US$ 1,5 miliar.
Pada tahun 2002, Elon Musk mendirikan SpaceX, lalu Tesla di tahun berikutnya. Kini, ia sukses menjadi orang terkaya di dunia berkat perusahaannya itu.
(hns/hns)