Ekonomi di seluruh dunia sedang menyerap efek riak dari gangguan terjadi ini. Biaya yang lebih tinggi untuk mengangkut biji-bijian dan kedelai Amerika melintasi Pasifik mengancam kenaikan harga pangan di Asia.
Kontainer kosong ditumpuk di pelabuhan di Australia dan Selandia Baru. Di sisi lain terjadi kelangkaan kontainer di pelabuhan Kolkata di India, memaksa perusahaan pembuat suku cadang elektronik untuk mengangkut barang dagangan mereka lebih dari 1.000 mil ke barat ke pelabuhan Mumbai, karena pasokan di sana lebih banyak.
Eksportir beras di Thailand, Vietnam dan Kamboja membatalkan beberapa pengiriman ke Amerika Utara karena juga tidak adanya kontainer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: GM Jual Truk Van Listrik Perdana ke FedEx |
Kekacauan di laut telah menjadi sumber keuntungan bagi perusahaan pelayaran seperti Maersk, yang pada Februari mengutip rekor harga pengangkutan tertinggi lebih dari US$ 2,7 miliar pendapatan sebelum pajak dalam tiga bulan terakhir tahun 2020.
Tidak ada yang tahu berapa lama pergolakan akan berlangsung, meskipun beberapa ahli berasumsi bahwa peti kemas akan tetap langka hingga akhir tahun. Hal itu karena pabrik yang membuatnya hampir semuanya di China berebut untuk mengejar permintaan.
(das/ara)