Indonesia dinilai jadi tempat yang sangat tepat untuk melahirkan dan mengembangkan perusahaan rintisan alias startup. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan punya buktinya!
Luhut menyampaikan saat ini saja, nilai ekosistem startup di Indonesia menjadi nomor wahid di dunia. Hal itu sesuai dengan hasil publikasi The Global Startup Ecosystem Report 2020.
Dia menjabarkan berdasarkan publikasi penelitian itu, Indonesia memiliki nilai ekosistem startup mencapai US$ 26,3 miliar atau sekitar Rp 368 triliun dan potensi pendanaan awal sebesar US$ 849,5 juta atau sekitar Rp 11,89 triliun (kurs Rp 14.000).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan Global Startup Ecosystem Report, Indonesia ini tempati posisi pertama dengan nilai ekosistem US$ 26,3 miliar, lalu nilai pendanaan awal sebesar US$849,5 juta dolar," ungkap Luhut dalam webinar bersama Bukalapak, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Ekosistem Startup RI Juara! |
Luhut juga mengatakan dengan catatan tersebut membuat Indonesia menjadi negara peringkat ke 2 pada 100 negara dengan ekosistem startup yang berkembang di seluruh dunia.
"Indonesia juga merupakan peringkat ke dua dari top 100 emerging ecosystem untuk startup di dunia," ungkap Luhut.
Dengan adanya pengembangan ekosistem startup ini menurut Luhut bisa jadi bukti bahwa ekonomi digital akan semakin maju di Indonesia. Luhut meminta UMKM juga ikut andil dalam kemajuan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
"Saya yakin, usai pandemi nanti transformasi ke ekonomi digital akan berjalan, karena gaya hidup masyarakat berubah saat ini. Maka pesan saya UMKM juga harus didukung supaya tidak tertinggal di era industri 4,0," kata Luhut.
Simak juga video 'Jokowi: Pelatihan Teknologi Digital Untuk UMKM Harus Diperbanyak':
Bicara soal ekonomi digital, sebesar apa kapasitasnya di Indonesia? lanjut ke halaman berikutnya