3. Arahan Sri Mulyani
berbicara mengenai ancaman baru bagi ekonomi dunia maupun Indonesia. Ancaman tersebut terjadi sekitar tiga sampai lima tahun yang akan datang.
Sri Mulyani mengatakan, ancaman itu datang lantaran banyak negara yang menerapkan kebijakan countercyclical untuk menangani pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam buku global risk report 2021, diterbitkan WEF kita melihat dan membaca beberapa risiko yang dihadapi dunia dalam jangka pendek, menengah dan panjang kurun waktu 3-5 tahun ke depan," kata Sri Mulyani usai melantik pejabat eselon I Kementerian Keuangan.
Dalam laporan itu, kata Sri Mulyani, risiko-risiko yang menjadi ancaman baru ekonomi mulai dari asset bubble (gelembung aset), stabilitas nilai tukar, harga komoditas, krisis utang, hingga risiko geopolitik.
"Ini adalah sebagian konsekuensi kebijakan yang diambil untuk hadapi pandemi COVID-19. Setiap langkah kebijakan nggak hanya berikan manfaat tapi ada konsekuensi demikian pula dengan kebijakan yang diambil di sisi APBN atau fiskal bersama sama lembaga lain dalam tangani COVID-19," katanya.
"Kurun waktu lebih panjang 5-10 tahun, dalam global risk report 2021, mengidentifikasi krisis-krisis yang kita sering dan kami sudah sering menyampaikan dalam berbagai forum," tambahnya.
(hek/zlf)