Jakarta -
Indonesia telah memutuskan untuk impor garam di tahun ini. Rencana tersebut diputuskan dalam rapat bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Rapat dengan Menko Perekonomian dihadiri Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, serta Menteri Kelautan dan Perikanan. Tercatat bahwa berdasarkan neraca, stok produksi garam nasional 2,1 juta ton.
Lantas berapa kuota yang diimpor? berikut faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Impor 3 Juta Ton
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan mengimpor garam sebanyak 3 juta ton garam.
"Lalu kemudian impor (garam) diputuskan 3 juta," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (18/3/2021).
Apa fakta lainnya soal impor garam? klik halaman berikutya.
2. Naik Dibandingkan Tahun LaluMengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (15/3/2021), realisasi impor garam Indonesia sepanjang 2020 mencapai 2,61 juta ton dengan nilai mencapai US$ 94,55 juta. Secara volume kebutuhan itu meningkat dibanding realisasi impor pada 2019.
Pada 2019, secara volume impor garam Indonesia mencapai 2,59 juta ton dengan nilai US$ 95,52 juta. Pada 2018 adalah yang tertinggi yakni mencapai 2,84 juta ton atau senilai dengan US$ 90,65 juta.
Sepanjang Januari-Februari 2021 ini saja, Indonesia tercatat masih melakukan impor garam dengan volume mencapai 80,2 ribu ton atau setara dengan US$ 2,61 juta. Realisasi tersebut lebih besar dibandingkan dengan realisasi impor Januari-Februari 2020 yang mencapai 123,76 ribu ton.
3. Perbaikan Produksi Nasional
Pemerintah, dijelaskan Trenggono akan memperbaiki dari sisi produksi, peningkatan produksi garam rakyat. Misalnya, yang sudah dilakukan di beberapa tempat adalah integrasi lahan garam untuk peningkatan produktivitas dari 60 ton per hektar per musim menjadi 120 ton per hektar per musim.
"Kemudian pembangunan gudang garam nasional dan penerapan resi gudang. Lalu bantuan revitalisasi gudang garam rakyat, perbaikan jalan produksi, perbaikan saluran," tambahnya.