Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan UMKM disebut jadi penopang ekonomi nasional saat pandemi COVID-19 melanda.
Hal ini rupanya diakui oleh salah satu pelaku usaha, yaitu Andriana Effendi. Owner Batik Nayara ini menyebut banyak dukungan yang datang dari berbagai pihak agar UMKM seperti dirinya bisa semakin maju dan berkembang, terutama di tengah ketidakpastian situasi selama pandemi.
"Karena pandemi itu banyak dari berbagai pihak mengangkat produk-produk lokal. Dan mengusung bangga pakai produk lokal. Bahkan Pak Jokowi mau pakai produk lokal yang sebenarnya men-support kita. Ayo bisa, kita bangga dengan produk kita sendiri. Banyak berbagai pihak juga yang membantu UMKM (dari segi permodalan)," ujarnya di acara Konferensi Maju Digital GoTo, Sabtu (13/11/2021).
Lebih lanjut, Andriana pun membagikan kiat-kiat agar produk lokal bisa tetap bersaing saat pandemi. Apalagi saat ini banyak produk batik produksi luar yang dibanderol dengan harga murah. Menurutnya hal tersebut tidak jadi masalah karena sejatinya produk UMKM lokal lebih unggul dari segi kualitas.
Dia menjelaskan produk batik dari luar dijahit menggunakan benang polyester. Selain itu juga kualitas kainnya terbilang cepat rusak. Sehingga tidak jarang batik-batik dari luar tersebut motifnya rusak atau miring setelah sering dicuci.
"Jadi banyak minusnya juga terutama untuk durasi pemakaian lebih lama. Karena banyak untuk ngejar murah, kainnya ditarik. Misalnya butuh 100 benang untuk jadi 1 lembar kain, tapi dia pakai 80 benang. Terus pakai obat supaya lebar lagi. Jadi begitu dipakai susut. Itu yang bikin jadi murah nggak masuk akal," tuturnya.
Dia pun mendorong agar pelaku usaha lokal bisa terus meningkatkan loyalitas konsumen. Salah satunya dengan melakukan branding. Dengan begitu gaung bisnis lokal pun bisa menembus pasar yang lebih luas. Di samping itu, Andriana juga menekankan pentingnya UMKM untuk beralih ke ekosistem digital. Hal ini agar usaha bisa bertahan dan terus bertumbuh, serta siap menghadapi segala macam tantangan di masa pandemi.
"Marketplace kita pakai Tokopedia. Kita menjadi power merchant yang ada relationship manager yang challenge kita dengan tantangan baru. Ayo kita kampanye ini, ikut WIB, ayo kolaborasi dengan KOL. Buat saya yang nggak tahu harus ngapain, mereka benar-benar ngepush untuk lebih maju. Setiap bulan pasti ada istilah baru, cara marketing baru yang harus dipelajari oleh kita sebagai seller. Jadi support itu bantu kita moving forward," katanya.
(akn/hns)