Kemenkop UKM juga terus melakukan beberapa program dan kebijakan dalam mendorong UMKM naik kelas ini. Seperti membangun factory sharing yang tengah diuji coba di lima daerah mulai dari sektor furniture, makanan, maupun agrobisnis dan lain-lain. Dalam factory sharing, produksi dilakukan secara makloon, dengan teknologi modern yang tak bisa dilakukan oleh pelaku usaha perorangan.
Ada pula program corporate farming dengan mengkonsolidasikan para petani di lahan sempit, yang tergabung dalam koperasi untuk terhubung dengan pembiayaan agar bisa naik kelas baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Sementara dari sisi market demand-nya diperkuat melalui belanja pemerintah sebesar 40 persen yang potensinya di APBN mencapai Rp 447 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu juga dengan Pasar Digital (PaDi) UMKM kerja sama antara Kemenkop UKM dan Kementerian BUMN serta melibatkan 9 perusahaan BUMN yang saat ini nilai transaksinya mencapai Rp 1 triliun," ungkap Teten.
Di kesempatan yang sama, Menaker Ida Fauziyah mengatakan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebanyak 123 juta pekerja itu bekerja di sektor UMKM.
"Namun jika didalami, sebagian besarnya masuk ke sektor informal dengan pendidikan rendah tingkat SMP ke bawah. Untuk itu harus ditingkatkan kompetensinya agar UMKM ini cepat naik kelas," kata Ida.
Sementara itu, Menkominfo Johnny G Plate menekankan, pemerintah terus memperkuat infrastruktur Information and Communication Technology (ICT) dari hulu hingga hilir secara merata. Terutama dalam menyediakan jaringan telekomunikasi yang memadai. Dalam hal ini kaitannya menuju transformasi digital bagi UMKM.
"Presiden Joko Widodo memberikan guidance dan directive yang sangat tegas harus memperkecil disparitas digital wilayah. Kita harus menghadirkan ICT Infrastructure di seluruh wilayah Tanah Air, termasuk di desa dan kelurahan di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau 3T," jelasnya.
Begitu juga Mendikbudristek Nadiem Makarim yang ikut menanggapi. Ia mengajak para pengusaha anggota KADIN untuk turut serta dalam program Kampus Merdeka. Program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minatnya di perusahaan secara langsung. Sehingga dengan begitu terciptanya kompetensi lulusan mumpuni.
(akn/ara)