Milenial-Gen Z Disebut Kutu Loncat di Tempat Kerja, Apa Sih yang Dicari?

Milenial-Gen Z Disebut Kutu Loncat di Tempat Kerja, Apa Sih yang Dicari?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 08 Mar 2022 17:50 WIB
Developing programmer Development Website design and coding technologies working at home
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/SARINYAPINNGAM
Jakarta -

Generasi milenial dan gen z dinilai sebagai karyawan kutu loncat. Hal ini karena mereka dinilai sering keluar masuk dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya.

Penyebabnya beragam, mulai dari visi misi perusahaan yang tidak sesuai dengan visi misi mereka, sampai lingkungan yang dirasa kurang nyaman.

CEO Karya Talents Jonathan Adijanto mengungkapkan jika generasi muda biasanya memang masih ingin mencari makna pada kehidupannya. Oleh karena itu mereka kerap kali merasa tidak cocok dan mencari tempat yang baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi banyak yang ingin mereka cari di kehidupannya. Karena itu CEO perusahaan juga harus mampu menciptakan iklim yang nyaman di perusahaan," kata dia, Selasa (8/3/2022).

HR Director Blue Bird Group Pambudi Sunarsihanto mengungkapkan saat ini budaya kerja yang disukai milenial adalah visi dan misi perusahaan yang jelas. Kadang anak muda mencari visi perubahan tak sekadar mencari keuntungan.

ADVERTISEMENT

Kemudian banyak juga anak anak muda yang mencari kesempatan untuk berkembang, entah naik jabatan atau berkembang ke bagian lain. Lalu insentif dari perusahaan, kemudian lingkungan kerja seperti atasan dan teman yang nyaman. "Kalau politiknya nggak bagus, misal ada tusuk-tusukan di kantor ya mereka akan kabur," jelas dia.

Saat ini kemajuan zaman dan naiknya kebutuhan industri dalam negeri terhadap talenta berkualitas terus meningkat. Diperkirakan dibutuhkan 600 ribu orang, peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul juga diperlukan untuk menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).

Calon pekerja atau talenta diharapkan punya keterampilan lebih, beradaptasi, kerja cepat, efisien dan tangkas. Karya Talents hadir sebagai perusahaan penyaringan dan penyaluran talenta yang memiliki unique algorithm dengan sistem yang lebih customized dan algoritma yang akan disesuaikan.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Selain mencocokkan pengalaman kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, Karya Talents juga mencari perpaduan unik antara kepribadian dan keterampilan calon pelamar kerja dengan menggunakan tes asesmen yang disebut VIP (Value, Personality, Interest).

Misi Karya Talent berfokus pada pertumbuhan pola pikir (growth mindset) dan kecerdasan emosional (emotional intelligence). Melalui tes VIP ini, Karya Talents membantu calon pelamar memahami diri mereka secara mendalam, serta membantu perusahaan mendapatkan kandidat yang memiliki value kerja yang sesuai dengan value perusahaan.

Selain itu, Karya Talents juga menyediakan pelatihan kepada pelamar kerja yang bergabung dalam jaringan Karya Talents untuk meningkatkan kompetensi di bidang masing-masing.

Chairman dan Co-Founder dari Karya Talents, Suparno mengatakan sejauh ini belum ada yang menaruh perhatian yang akurat dalam hal menemukan talenta yang tepat.

"Mereka perlu menjaga keseimbangan perusahaan agar bisa terus survive di era ini. Salah satunya dengan memiliki talenta yang tepat di bidangnya. Karya Talents memastikan kualitas talenta yang telah kami referensikan dapat mendukung perusahaan dalam menjaga ketahanan terlebih dalam situasi yang sulit saat ini," kata dia.


Hide Ads