Balada Pelita Air: Berjibaku Gantikan Garuda, Dirutnya Tersandung Korupsi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Mar 2022 06:10 WIB
Foto: Dok. Pelita Air Service
Jakarta -

Maskapai Pelita Air Service (PAS) punya nasib yang sangat malang. Di tengah persiapan pembukaan rute penerbangan reguler, Direktur Utamanya justru tersandung kasus korupsi.

Maskapai di bawah naungan PT Pertamina (Persero) ini memang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan pembukaan layanan penerbangan berjadwal reguler yang kabarnya bakal gantikan Garuda Indonesia sebagai maskapai utama nasional.

Persiapannya pun sudah dilakukan sejak akhir tahun 2021 yang lalu. Sejauh ini, Pelita hanya melayani penerbangan charter dan tidak berjadwal.

Kemalangan menimpa Pelita Air pada Kamis lalu, hari itu Direktur Utama PAS Albert Burhan disebut telah tersandung kasus korupsi. Albert terseret pusaran kasus korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia dan ditetapkan sebagai salah satu tersangka.

Keterlibatan Albert Burhan dalam kasus ini terjadi saat dirinya masih menjabat sebagai VP Vice President Treasury Management PT Garuda Indonesia (persero) Tbk periode 2005-2012 silam.

"Pada hari ini telah ditetapkan tersangka AB (Albert Burhan) dan sekaligus telah mengeluarkan surat perintah penahanan kepada tersangka AB," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Dalam kasus ini, Kejagung menjelaskan Albert dan beberapa tersangka lainnya dalam kasus ini tidak melaksanakan suatu perencanaan yang baik terhadap pembelian pengadaan Garuda. Atas perbuatannya, Albert disangkakan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU Tipikor.

"Tidak melakukan kajian feasibility study, tidak menggunakan analisis kebutuhan pesawat, tidak melakukan rencana jaringan penerbangan, tidak melakukan mitigasi risiko yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa, yaitu efektif efisien wajar dan akuntabel," ungkap Sumedana.

Albert sendiri memang sudah malang melintang di industri penerbangan Indonesia. Selain jabatannya di Garuda, dia juga pernah memimpin Citilink, anak usaha Garuda di pasar penerbangan murah alias low cost carrier.

Sementara di Pelita Air, sosok Albert sendiri memang baru seumur jagung memimpin maskapai tersebut. Dia memimpin maskapai yang bernaung di bawah Pertamina itu sejak Oktober 2021 yang lalu. Bila dihitung-hitung artinya Albert baru sekitar 6 bulan menjabat sebagai Direktur Utama PAS.

Kabarnya penunjukan Albert sendiri dilakukan untuk mempersiapkan Pelita Air membuka rute penerbangan reguler. Bahkan, pernah ramai disebut juga Pelita Air akan menggantikan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional. Mengingat kondisi Garuda yang sedang terseok-seok saat ini.

Berlanjut ke halaman berikutnya.




(hal/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork