Lira Turki Keok Hingga Harga Komoditas Naik, Petani Hadapi Masa Sulit

Lira Turki Keok Hingga Harga Komoditas Naik, Petani Hadapi Masa Sulit

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Sabtu, 07 Mei 2022 22:30 WIB
Turkish Flag on cloudy blue sky.The flag is waving due to heavy wind.On the background white clouds are seen.Up right side of frame is blue sky.No people are seen in frame.
Bendera Turki/Foto: Getty Images/iStockphoto/selimaksan

Meski harga pangan meningkat tajam, para petani seringkali terhimpit oleh supermarket yang berada di bawah tekanan pemerintah untuk menurunkan harga dan tengkulak yang terkadang mengeksploitasinya.

Sementara subsidi pertanian di Turki juga telah lama dikritik oleh lembaga-lembaga seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) yang menilai hal itu dapat mendistorsi pasar. Para petani menginginkan lebih banyak bantuan untuk menghadapi lonjakan harga.

Petani jagung dan kapas, Nesim Koç mengatakan bahwa pembayaran solar yang dia dapatkan dari pemerintah cukup untuk menjalankan traktornya hanya untuk beberapa hari dalam setahun. "Mereka perlu memberi kami lebih banyak dukungan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar Agribisnis Senior Bank Dunia, Luz Berania Díaz Ríos mengatakan meski pertanian tetap menjadi bagian penting dari perekonomian Turki, sektor ini hanya menghasilkan peningkatan sedang selama satu setengah dekade terakhir.

"Meskipun sektor pertanian tumbuh rata-rata 3% per tahun pada rentang 2007-2016, sebagian besar disebabkan karena melimpahnya pasokan pupuk dan pestisida. Pertumbuhan sektor pertanian tidak beriringan dengan efisiensi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Díaz Ríos menyerukan perbaikan teknologi seperti rumah kaca yang lebih modern dengan ventilasi dan sistem irigasi yang efisien, serta langkah-langkah untuk menghadapi perubahan iklim, yang akan menjadi tantangan besar pada tahun-tahun mendatang.

Ekonom Pertanian di Universitas Boğaziçi Istanbul, Gökhan zertan mengatakan Turki memiliki potensi pertanian besar. Turki tetap berada di 10 besar dunia untuk 50 produk pertanian, seperti buah ara, ceri, lentil, kacang-kacangan, dan hazelnut. Namun, sektor ini membutuhkan reformasi besar-besaran untuk mengatasi masalah yang sudah berlangsung beberapa dekade.

Reformasi bisa dimulai dengan meningkatkan pengetahuan teknis petani Turki melalui pendidikan dan merombak koperasi yang dapat membantu petani di berbagai bidang mulai dari keuangan hingga pemasaran. Pengumpulan data yang lebih baik juga diperlukan.


(ara/ara)

Hide Ads