PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerapkan sistem pembayaran cashless untuk LRT Jabodebek. Pengguna jasa dapat menggunakan kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, serta dompet digital.
"KAI akan melakukan integrasi ticketing system secara menyeluruh dimana semua kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan dompet digital yang ada akan dapat digunakan untuk naik LRT Jabodebek," ujar VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus, dikutip Jumat (3/6/2022).
Kartu Uang Elektronik Transportasi yang akan diterapkan adalah Kartu Multi Trip (KMT) milik KAI Commuter. KMT dapat digunakan untuk naik angkutan KA pada berbagai layanan KAI Group seperti KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, dan KA Bandara Soekarno-Hatta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Bus Trans Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pelanggan menggunakan kartu e-money, pelanggan harus tap in di stasiun keberangkatan untuk validasi kartu, cek saldo, dan tulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id). Saldo akan otomatis terpotong saat pelanggan tap out di stasiun tujuan.
Bagi pengguna dompet digital, alurnya adalah tap in untuk cek validasi QR pembayaran, cek saldo, potong saldo untuk tarif terjauh, dan tulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id). Setibanya di tujuan, pelanggan melakukan tap out untuk membaca QR dan saldo akan dikembalikan jika terdapat selisih.
"Keunggulan uang elektronik atau dompet digital sebagai alat pembayaran yaitu lebih praktis, aman, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Sehingga nantinya pelanggan LRT Jabodebek memiliki banyak pilihan untuk melakukan pembayaran tiket," kata Joni.
LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Adapun untuk pengisian saldo kartu uang elektronik, KAI memasang 2 unit Ticket Vending Machine di setiap stasiun. KAI juga menyediakan 2 unit Point of Sales yang digunakan oleh petugas loket untuk penjualan kartu uang elektronik
Untuk layanan Tapping pada LRT Jabodebek, KAI telah memasang 14 gate tipe Turnstile dan 2 gate tipe Wide untuk pelanggan disabilitas di masing-masing stasiun. Khusus pada Stasiun Halim, KAI menggunakan gate tipe Flap untuk memudahkan pelanggan yang akan/telah menggunakan pesawat.
Layanan Ticketing System LRT Jabodebek menggunakan sistem ticketing Automatic Fare Collection (AFC). Melalui sistem AFC ini, seluruh layanan tiket dapat diakomodasi seperti penjualan, pelayanan tiket bermasalah, pembatalan, penalti, dan penambahan trayek.
Sampai dengan Mei 2022, progres LRT Jabodebek mencapai 82,34%. LRT Jabodebek ditargetkan akan soft launching pada 17 Agustus 2022 dan selanjutnya beroperasi secara komersial dengan segera.
(zlf/zlf)