Para pemilik gerai masakan merasa resah. Pasalnya, harga bumbu dapur dan bahan pokok lainnya yang melambung tinggi membuat mereka mengalami penurunan pendapatan.
Seperti yang dialami oleh Rohani, pemilik Warteg Berkah yang pusing melihat kenaikan bahan pokok ini. Dirinya berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan demi mewujudkan penurunan harga-harga komoditas ini.
"Kalau memang karena musim dan gagal panen, pemerintah mungkin bisa coba bantu para petani juga. Kasihan juga mereka ditambah harga pupuk yang sekarang mahal juga," ujar Rohani kepada detikcom, Minggu (12/06/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohani juga mengaku bahwa dirinya sebenarnya tidak mengetahui alasan kenaikan harga ini karena informasi yang simpang siur. Namun yang ia tahu, kenaikan ini sudah berlangsung dari setelah lebaran dan berangsur naik hingga sekarang.
"Dari mulai cabai rawit, cabai keriting, telur, kemudian tomat. Semuanya tinggi. Bahkan tomat saja yang biasa Rp 10 ribu per kg, ini jadi Rp 20 ribu," ujar Rohani.
"Kalo sudah begini mau gimana lagi. Harga mahal mah resiko yang dagang. Hanya bisa pasrah. Udah ganti harga inimah bukan naik lagi. Kalo udah naik gitu pasti terus, gaakan berhenti," tambahnya.
Rohani mengatakan bahwa dari pengalaman yang lalu-lalu, kejadian kenaikan ini akan terus berjalan, dan kalau pun akan berhenti, dirinya menduga hal itu akan membutuhkan waktu yang lama.
Bersambung ke halaman selanjutnya.