Kisah Sukses Aman, Juragan Kaus Kaki yang Terinspirasi CT

Irwan Nugroho, Bima Bagaskara - detikFinance
Jumat, 15 Jul 2022 10:45 WIB
Pemilik Soka Aman Suparman. Foto: Wisma Putra/detikcom
Bandung -

Bisnis sekecil apapun suatu saat bisa menjadi besar. Akan tetapi, tidak ada bisnis yang menjadi besar secara tiba-tiba alias instan. Semuanya memerlukan proses yang kadang tidak mudah dan diwarnai dengan jatuh-bangun.

Itulah keyakinan pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT) yang disampaikan di berbagai kesempatan dan termuat dalam bukunya Chairul Tanjung Si Anak Singkong (2012). Sebelum menjadi konglomerat seperti sekarang, CT sendiri juga memulai bisnis dari kecil dan melampaui banyak tantangan.

Rupanya, keyakinan dan pengalaman CT tersebut berusaha dipegang dan dijalankan oleh para pengusaha lainnya dalam membangun bisnis mereka. Salah satunya Aman Suparman, seorang pengusaha kaus kaki di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Esensi dari buku itu yang saya tangkap bahwa Pak CT membangun usaha dari kecil. Dan bisa sukses itu ternyata yang kecil juga bisa besar. Karena selama ini yang saya temukan itu pengusaha besar, ya, memang modalnya besar," kata Aman saat ditemui detikcom di Bandung, awal Juli lalu.

"Di situ (buku) secara gamblang diceritakan proses Pak CT memulai usahanya dari kecil dengan lika-likunya. Jadi kalau melihat Pak CT sekarang maju itu ternyata prosesnya tidak semulus yang kita lihat di luar. Ada proses-proses yang menginspirasi, dari mulai beliau jatuh-bangun di industri sepatunya, masuk ke industri strategis di media," lanjut dia.

Menurut Aman, sosok CT telah menginspirasi dirinya dalam berbisnis, karena ia juga memulai usaha dari nol. Bisnis kaus kaki yang telah ditekuninya lebih dari dua puluh tahun bermula dari jualan saban hari Minggu di kaki lima di Lapangan Gasibu, Bandung. Saat itu usianya 18 tahun atau baru lulus dari sekolah kejuruan.

Pria kelahiran Kota Bandung, 15 Januari 1982 itu bercerita, keputusannya masuk ke dunia bisnis di usia muda sebagian karena didorong oleh kondisi keluarga yang serba pas-pasan. Ayahnya meninggal dunia saat dirinya menginjak kelas 3 sekolah menengah pertama. Sementara ia tidak mau membebani ibunya yang harus menyekolahkan tiga anak.

Awalnya, Aman mengambil kaus kaki dari teman pedagang lainnya untuk dijual kembali dengan keuntungan 20-30 persen. Selain di Gasibu, kaus kaki ia edarkan ke koperasi-koperasi mahasiswa di kampus-kampus sekitar Bandung.

Kisah Sukses Aman, Juragan Kaus Kaki yang Terinspirasi CT Foto: Wisma Putra/detikcom

Usahanya kemudian meningkat dari jualan eceran ke grosiran. Ia juga mulai memasok kaus kaki ke pedagang-pedagang di pasar tradisional. Bertambah volume dagangan, bertambah pula omzet jualan Aman.

"Waktu itu, alhamdulillah, setahun itu sudah mencapai Rp 400 juta. Sebulan 30 jutaan, lah. Jadi sudah bisa jual lusinan," tutur Aman.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: CT Bicara Kunci Beradaptasi di Tengah Ketidakpastian Global"

(irw/ang)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork