Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas hari ini bertemu dengan peternak ayam pedaging nasional. Dalam pertemuan itu para peternak mengadukan kondisi usahanya yang rugi karena harga jual ayam ke pedagang lebih murah dari modal.
Pertemuan dilakukan di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Hery Dermawan mengatakan di hadapan Zulhas bahwa saat ini harga jual ayam potong ke pedagang Rp 14.000-17.000 per kilogram (kg). Sementara modal peternak Rp 21.000 per kg atau rugi Rp 4.000-6.000 per kg.
"Kita sebagai peternak menyesuaikan harga di kandang itu Rp 14.000-17.000, modal kita Rp 21.000. Itu yang kita alami kerugian Rp 4.000-6.000 per kilogram. Satu ekor ini ada yang 1,5 kilo ada yang satu kilo," katanya di hadapan Zulha dalam pertemuan di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).
Hery juga menyampaikan penyebab turunnya harga ayam di kandang peternak, di antaranya mekanisme pasar yang ditentukan oleh perusahaan besar yang menguasai bisnis ayam broiler di Indonesia.
"Mekanisme pasar, pasar ini ditentukan oleh pemilik ayam terbanyak, peternak ayam ini hanya 15% dari seluruh populasi," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Zulhas memotong dengan pertanyaan, siapa pemilik ayam terbanyak tersebut. Kemudian Hery menjawab ada empat perusahaan besar yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Malindo Feedmill Tbk, dan PT Super Unggas Jaya (SUJA).
"Kepemilikan keempat perusahaan itu 80% (populasi ayam nasional)," lanjut Hery.
Oleh sebab itu ia meminta kepada Zulhas agar dibantu agar harga ayam di kandang bisa naik, karena modal yang telah dikeluarkan peternak sudah tinggi yang juga disebabkan oleh tingginya harga pakan.
Peternak juga meminta Zulhas agar memanggil keempat perusahaan besar yang menguasai bisnis ayam potong agar bisa bekerja sama untuk mengendalikan harga ayam di kelas peternak.
Lihat juga Video: Sedih, Harga Ayam di Parepare Mahal Bikin Sepi Pembeli
(ada/ara)