Chief Technology Officer Communication Cable Systems Indonesia Anang Praktikno menilai perlunya membangun kepercayaan publik untuk menggunakan produk kabel laut dalam negeri agar industri manufaktur lokal terus tumbuh.
Pihaknya mengaku terus membangun kepercayaan tersebut dengan cara meningkatkan kualitas hasil produksi, di mana kabel serat optik yang dihasilkan memiliki sertifikasi berstandar internasional dan menggunakan alat uji yang mumpuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki sertifikat produk dari Inggris yang sebenarnya ini sudah menunjukkan kesetaraan produk kita dengan produk-produk negara lain," akunya.
Sementara itu, Senior Vice President Carrier Solution Division PT NEC Indonesia Dolat Sembiring mengakui besarnya peluang ekonomi dari kegiatan pemasangan kebel bawah laut. Selama dua dekade terakhir, kapasitas kabel bawah laut meningkat hingga 100 kali bahkan berpotensi terus tumbuh seiring perkembangan inovasi teknologi.
Perusahaan yang berbasis di Jepang ini mengaku kerap melibatkan pelaku usaha lokal dalam menyelesaikan proyek kabel laut. Di antaranya untuk perizinan, servei, serta intalasi kabel di darat dan pengujian.
"NEC tidak bisa sendiri, dan selalu bekerja sama dengan industri dan perusahaan lokal untuk mendukung itu," ujarnya.
Sebagai informasi, Seminar Nasional Industri dan Jasa Kabel Bawah Laut merupakan rangkaian acara Marine Spatial Planning & Services Expo 2022 dengan tema Menuju Ruang Laut Indonesia yang Produktif & Berkelanjutan.
Dalam gelaran yang diprakarsai oleh Kemenko Maritim dan Investasi tersebut, KKP turut mensosialisasikan mekanisme pengajuan Permohonan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) yang menjadi prasyarat penerbitan izin pemasangan SKKL di perairan Indonesia.
(ncm/ega)