Menkop Dorong KAN Jabung di Malang Genjot Produksi Susu Segar

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Kamis, 20 Okt 2022 21:17 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung di Malang, Jawa Timur, untuk meningkatkan produksi susu segar dan memperbaiki manajemen usaha. Hal ini bertujuan agar kinerja KAN Jabung dapat semakin profesional di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dalam kunjungannya ke KAN Jabung hari ini, Teten mengatakan terdapat tiga masalah utama yang dihadapi oleh koperasi produksi berbasis susu segar. Hal ini antara lain persoalan terkait bibit sapi unggul, persoalan pakan berkualitas, dan persoalan manajemen produksi.

"Sapi yang sudah pernah terserang PMK memang tidak akan pernah bisa pulih 100 persen. Akibatnya sapi perah yang pernah terkena PMK produksi susunya sudah dipastikan akan menurun," kata Teten dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).

Mengenai hal ini, Teten meminta agar manajemen pengurus KAN Jabung dapat mengganti sapinya dengan sapi yang lebih sehat. Dengan demikian, produktivitas susu segar dapat meningkat.

Pasalnya, kata Teten, sebelum terjadi wabah PMK, produksi susu segar dari KAN Jabung mencapai 55 ton per hari. Namun saat ini, jumlah produksinya maksimal hanya 75 persen dari kapasitas produksi sebelum ada wabah.

"Kalau kita nggak berani melompat kita nggak akan pernah berubah, begini-begini saja. Jadi saya sarankan jenis sapinya diganti jenis Jersey karena lebih tahan cuaca dan lebih toleran dengan pakan yang tidak terlalu berkualitas sekalipun tapi produksi susunya banyak," ucap Teten.

Pengadaan Pakan Melalui Pembiayaan KUR Kluster

Lebih lanjut, Teten menjelaskan untuk mengganti jenis sapi, para peternak yang menjadi anggota koperasi memang dihadapi dengan persoalan yang tidak mudah. Mengingat upaya ini akan membutuhkan investasi yang besar.

Oleh sebab itu, Teten menyampaikan pihaknya akan membantu KAN Jabung untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan tambahan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB) KUMKM atau melalui skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kluster. Ia berharap fasilitas pembiayaan tambahan ini dapat menjadi solusi dari persoalan pengadaan pakan yang berkualitas bagi KAN Jabung.

"Kita akan coba mendiskusikan agar ini bisa jadi piloting untuk mengakses KUR Kluster juga sehingga bisa menjawab persoalan pada bibit dan akses pakan yang berkualitas. Kita juga akan mendiskusikan dengan tim LPDB KUMKM terkait hal ini," ungkapnya.

Teten menilai melalui KUR kluster, anggota KAN Jabung berpotensi mendapatkan akses pembiayaan hingga Rp 500 juta setiap orangnya. Hal ini lantaran KAN Jabung telah menerapkan praktik bisnis modern dan terhubung dengan industri pengolahan susu (IPS) sebagai off-taker.

"Kita akan kombinasikan antara dana dari LPDB dengan KUR kluster, ini akan kita coba jajaki. Kalau hibah saat ini sudah tidak ada," lanjutnya.

Klik halaman selanjutnya >>>




(ncm/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork