Airlangga Bahas Kemitraan Strategis-Pemulihan Ekonomi RI di Forum CSIS

Airlangga Bahas Kemitraan Strategis-Pemulihan Ekonomi RI di Forum CSIS

Atta Kharisma - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2022 18:13 WIB
Kemenko Perekonomian
Foto: Kemenko Perekonomian

Komitmen Aktif dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF)

Dalam sesi tanya jawab, terdapat berbagai isu yang menarik perhatian. Di antaranya terkait dengan potensi Indonesia di dalam skema Kerjasama IPEF, perkembangan Ibukota Nusantara (IKN) serta upaya pemerintah dalam mendorong industri semikonduktor di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga menjelaskan Pemerintah Indonesia menyambut baik inisiatif Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat yang signifikan bagi Indonesia serta seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Airlangga menambahkan Indonesia juga optimistis terhadap deliverables dari IPEF dan berkomitmen kuat terhadap semua pilar IPEF. Menurutnya, hal tersebut penting karena anggota-anggota IPEF memiliki latar kondisi ekonomi yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Selain pilar-pilar dalam IPEF tersebut, Airlangga juga menegaskan tentang pentingnya akses pasar dalam IPEF.

"Indonesia berharap IPEF dapat memiliki komitmen serta konsensus di antara negara-negara yang terlibat, dan kami berharap dalam satu tahun Indonesia dan negara-negara lain dapat mencapai kesepakatan dalam semua pilar pembahasan tersebut," katanya.

Terkait keketuaan ASEAN tahun 2023, Airlangga menyatakan Indonesia akan melanjutkan empat pilar yang dibahas dalam G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, transisi energi, dan ketahanan pangan.

"Saya ingin menggarisbawahi bahwa ASEAN dengan 10 negara anggota memiliki ekonomi, luas lahan dan populasi yang luas. Indonesia terus mendukung komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu juga terdapat Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 saat Indonesia memimpin ASEAN," terangnya.

"Daya tarik perjanjian tersebut sekarang bahkan lebih tinggi, sangat penting untuk mendukung rantai pasokan global, serta kami berharap bahwa fasilitasi untuk menghilangkan 92% dari tarif bea masuk," pungkas Airlangga.


(akn/hns)

Hide Ads