ExxonMobil Cs Mau Garap Teknologi Daur Ulang Sampah Plastik

ExxonMobil Cs Mau Garap Teknologi Daur Ulang Sampah Plastik

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 16 Nov 2022 20:15 WIB
Disaksikan Luhut, ExxonMobil Cs Mau Garap Teknologi Daur Sampah Plastik
ExxonMobil Cs Mau Garap Teknologi Daur Ulang Sampah Plastik/Foto: Dok. Istimewa
Badung -

ExxonMobil, PT Indomobil Prima Energi (IPE), anak perusahaan dari Indomobil Group, serta Plastic Energy, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang menyepakati penjajakan implementasi teknologi tata kelola sampah plastik berskala besar di Indonesia.

Hal tersebut bertujuan untuk mengakselerasi pembentukan ekonomi sirkuler dari material plastik. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di sela-sela pertemuan G20 di Bali.

Kapasitas tata kelola sampah plastik ditargetkan dapat mengolah hingga 100 ribu metrik ton per tahun dengan pembangunan tahap pertama akan dilakukan pada 2025. Para pihak juga akan mengevaluasi peluang untuk meningkatkan teknik pengumpulan dan pemilahan sampah plastik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penandatangan tersebut, pihak ExxonMobil diwakili oleh Presiden untuk Asia Pasifik, Exxon Mobil Low Carbon Solutions sekaligus Presiden ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed, Plastic Energy diwakili oleh pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Carlos Monreal, serta Indomobil Prima Energi (IPE) diwakili oleh Presiden Direktur Gerry Kertowidjojo.

Agenda itu disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia H.E. Sung Y. Kim, Senior Vice President Exxon Mobil Corporation Jack P. Williams, dan Vice President of New Market Development ExxonMobil Dave Andrew.

ADVERTISEMENT

"Plastik membantu kita meningkatkan standar hidup, termasuk di Indonesia. Mereka memiliki peran krusial dalam pertanian, kemasan makanan, peralatan kesehatan, maupun lainnya," ujar Vice President of New Market Development ExxonMobil, Dave Andrew dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/11/2022).

Menurutnya, dengan sinergi yang dilakukan bersama pada aspek teknologi dan pengalaman dipastikan mereka mengakselerasi pembentukan ekonomi sirkuler untuk plastik. Harapannya teknologi yang akan dibuat dapat mengubah barang yang lebih berharga.

Sementara, Presiden Direktur IPE, Gerry Kertowidjojo, Indomobil Prima Energi berkomitmen menciptakan ekonomi sirkuler untuk mewujudkan masa depan berkelanjutan yang lebih baik. "Inisiatif ini merupakan pemikiran bersama sebagai wujud aksi nyata para pemangku kepentingan sebagai bagian dari masyarakat," lanjutnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Lalu, pendiri dan CEO Plastic Energy, Carlos Monreal mengatakan kawasan Asia Pasifik dan Indonesia merupakan wilayah yang terdampak langsung oleh sampah plastik.

"Dengan adanya kesepakatan ini, kami berkomitmen untuk berkontribusi melalui penggunaan teknologi dengan paten yang kami miliki untuk tata kelola sampah yang lebih baik. Hal ini sekaligus memberikan solusi untuk pengurangan sampah plastik dan meningkatkan ekonomi sirkuler dari bahan tersebut," tuturnya.

ExxonMobil berencana membangun tempat pengolahan sampah plastik dengan kapasitas sekitar 500 ribu metrik ton yang terintegrasi dengan fasilitas milik ExxonMobil di seluruh dunia, seperti di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Asia Pasifik. Program tersebut akan dilakukan hingga akhir tahun 2026.

Saat ini, ExxonMobil telah memproses lebih dari 6.700 metrik ton sampah plastik di fasilitas Baytown, Texas, Amerika Serikat. Upaya tersebut telah dilakukan sejak 2021 dan akan mengembangkan fasilitas tersebut pada akhir tahun ini.

ExxonMobil juga telah menandatangani MoU untuk meninjau fasilitas daur ulang serupa berskala besar di Malaysia dan sedang berkolaborasi dengan Plastic Energy untuk fasilitas di Prancis.

PT Indomobil Prima Energi merupakan anak perusahaan dari Indomobil Group, yang memiliki sejumlah mitra distributor, fasilitas pengolahan, serta ribuan stasiun retail pengisian bahan bakar minyak. Dengan jaringan dan akses yang dimiliki, IPE berkomitmen untuk mewujudkan ekonomi sirkuler melalui implementasi teknologi daur ulang sampah di Indonesia.

Plastic Energy memiliki dua fasilitas daur ulang sampah di Spanyol, yang menggunakan teknologi dengan paten TACTM untuk mengolah plastik yang tidak dapat didaur ulang secara mekanis menjadi TACOILTM atau materi yang digunakan sebagai material plastik.

Perusahaan juga memiliki sejumlah fasilitas yang saat ini sedang dibangun di Eropa, termasuk fasilitas daur ulang berkapasitas 25.000 metrik ton di Prancis, kerja sama dengan ExxonMobil sebagai offtaker, dan MoU untuk proyek tata kelola sampah di Malaysia.


Hide Ads