Rekor RI Tak Impor Beras 3 Tahun Bisa Tumbang, Ini Penyebabnya

Rekor RI Tak Impor Beras 3 Tahun Bisa Tumbang, Ini Penyebabnya

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2022 10:58 WIB
Inflasi pada Juli 2022 sebesar 4,94% menjadi rekor tertinggi sejak Oktober 2015. Harga komoditas pun menjadi naik.
Ilustrasi Beras/Foto: A.Prasetia/detikcom
Jakarta -

Perum Bulog berencana impor beras karena Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang semakin menipis yakni 423 ribu ton. Jika itu terjadi, maka rekor Indonesia tak impor beras selama tiga tahun bisa terpatahkan.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan impor sebagai opsi terakhir jika memang kebutuhan CBP dari dalam negeri tak bisa terpenuhi untuk stabilisasi harga dan pasokan. Pihaknya telah melobi sejumlah negara untuk standby kirim beras, tetapi jenisnya premium.

"Saya sudah menghubungi beberapa negara yang dia kesiapannya harus cepat. Kenapa? Karena masalah angkutannya, kontainer, atau situasi harga, itu berbahaya karena di beberapa negara sudah ada ketentuan-ketentuan kalau dia melarang berasnya diekspor. Ini kan kerawanan juga, kalau ternyata di dalam negeri tidak terpenuhi untuk stok, terus dari mana kalau semua negara terlambat impor," kata pria yang beken disapa Buwas saat ditemui di DPR RI, Rabu (23/11/2022) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertanian (Kementan) diberi waktu enam hari kerja terhitung sejak kemarin untuk memasok 600 ribu ton beras ke Bulog demi memenuhi pasokan CBP yang minimal harus mencapai 1 juta ton.

"Komisi IV DPR RI meminta pemerintah Kementan untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Selanjutnya Kementan menyatakan sanggup untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras dalam negeri dari produksi dalam negeri sebesar 600 ribu ton yang akan dibeli Bulog dengan harga komersial dalam waktu 6 hari kerja sejak RDP hari ini," kata Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dalam kesimpulan rapat dengan Kementan hingga Perum Bulog.

ADVERTISEMENT

Hal ini menyambung keterangan dari Buwas yang mengatakan bahwa Kementan pernah berjanji akan membantu Bulog untuk menyerap beras petani 500 ribu ton. Sayangnya sampai saat ini tidak ada realisasi dari janji tersebut.

Kepada Komisi IV DPR RI dan jajaran Kementan, Buwas bercerita bahwa janji itu disampaikan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Saat itu ada yang janji di depannya Pak Menko bahwa kurun waktu tidak sampai satu minggu akan menyetor beras 500 ribu ton untuk Bulog. Ya Pak Wandi kan pada waktu itu (yang janji), kurang lebih awal November pada saat itu. Sampai hari ini tidak terealisasi!" ungkapnya.

RI sudah tiga tahun tidak impor beras. Cek halaman berikutnya.

Simak Video: Raibnya 500 Ton Beras di Gudang Bulog Pinrang Diusut!

[Gambas:Video 20detik]




Rekor RI Tak Impor Beras Bisa Tumbang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan sering membanggakan Indonesia yang sudah tiga tahun terakhir tidak impor beras. Jokowi bahkan menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan mencapai ketahanan pangan khususnya swasembada beras.

"Beras yang biasanya kita impor 2 juta ton, sudah tiga tahun ini kita tidak impor beras sama sekali, ini patut kita syukuri," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di di E-Convention Ancol, Sabtu (11/6/2022).

Impor beras yang dimaksud Jokowi tidak dilakukan Indonesia adalah impor beras konsumsi masyarakat atau beras medium. Sementara Indonesia masih impor beras khusus yang didistribusikan ke lokasi-lokasi tertentu seperti hotel, restoran, hingga kafe.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui 12 Agustus 2022, Indonesia masih mengimpor beras khusus dari sejumlah negara. Tahun 2021 jumlahnya bahkan mencapai 407.741,4 ton, naik dari tahun 2020 yang hanya 356.286,2 ton.

Rincian impor beras khusus di 2021 adalah 215.386,5 ton dari India, 69.360 dari Thailand, 65.692,9 ton dari Vietnam, 52.479 ton dari Pakistan, 3.790 dari Myanmar, 230,3 ton dari Jepang, 42,6 ton dari China, dan dari negara lainnya sejumlah 760,1 ton.

Pada 2019 jumlah impor beras khusus Indonesia adalah 444.508,8 ton. Pakistan menjadi pengimpor beras terbesar saat itu dengan jumlah 182.564 ton. Di tahun itu Indonesia juga mengimpor 166.700,6 ton beras dari Myanmar, dan 53.278 ton beras dari Thailand.

Jumlah impor beras khusus terbanyak sejak tahun 2000 terjadi pada 2018. Saat itu Indonesia mengimpor beras hingga 2.253.824,4 ton. Beras yang diimpor dari Thailand mencapai 795.600 ton, sedangkan dari Vietnam sebanyak 767.180 ton.


Hide Ads