Pemerintah Impor Kedelai untuk Turunkan Harga, Cak Imin: Bukan Solusi!

Inkana Putri - detikFinance
Kamis, 15 Des 2022 16:13 WIB
Foto: PKB
Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti soal keputusan pemerintah melalui Perum Bulog yang mengimpor 350 ribu ton kedelai. Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menilai impor bukan menjadi solusi utama dalam menurunkan harga kedelai.

"Kebijakan impor bukan solusi utama ya, kedelai mahal itu karena memang produksi kita belum mencukupi, masih kurang. Jadi ketimbang impor sebaiknya genjot saja produksi dalam negeri, tambah lagi lahannya," ujar Muhaimin dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12/2022).

Lebih lanjut, Muhaimin menyampaikan saat menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dirinya pernah menggagas gerakan tanam kedelai di wilayah transmigrasi. Adapun gerakan ini bertujuan untuk membantu jumlah produksi dan ketersedian tanaman kedelai di Indonesia dengan menyediakan ribuan hektare lahan transmigrasi untuk ditanami kedelai.

Ia menjelaskan potensi tersebut tentu dapat menjadi lebih besar jika dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Sebab, lahan pengembangan kedelai di kawasan transmigrasi mencapai ratusan ribu hektare.

"Dulu saya sudah menginisiasi gerakan tanam kedelai di kawasan transmigrasi. Itu untuk mengembangkan lahan transmigrasi khusus untuk kedelai, potensinya besar dan jelas itu mendukung pemenuhan kebutuhan kedelai nasional," ungkapnya.

"Jadi daripada impor terus, saya kira orientasinya harus segera diubah. Kita ini tidak kekurangan lahan, tidak kekurangan potensi pertanian, SDM petani kita jempolan, tinggal pemerintah mau apa nggak mengoptimalkannya," tutupnya.

Sebagai informasi, pada Juni 2022, harga kedelai internasional CBOT berada di level tertinggi sepanjang tahun, yakni US$ 17,58 per gantang, atau bila dikonversi sebesar Rp9.294/kg. Dalam kondisi ini, harga kedelai di tingkat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) sudah mencapai Rp 11.612 per kg.

Sementara itu, ketika harga kedelai internasional belakangan ini sudah mulai turun, harga kedelai di tingkat Kopti masih di kisaran Rp 13.030/kg dan Rp14.800/kg di tingkat eceran. Adapun harga kedelai impor saat ini masih merupakan harga pembelian kedelai periode 2-3 bulan sebelumnya (lag time).

Pada saat itu, khususnya periode Juli-Agustus 2022, harga kedelai internasional tembus ke angka Rp 8.411 per kg. Selain itu, terjadi juga kenaikan biaya distribusi sebagai dampak kenaikan BBM dunia, dari US$ 3,6 per gantang menjadi US$ 5,8 per gantang.

Kondisi inilah yang membuat pemerintah melalui Perum Bulog mengimpor 350 ribu ton kedelai untuk mengatasi kenaikan harga komoditas sehingga mempengaruhi kenaikan harga tempe di dalam negeri.



Simak Video "Video Cak Imin soal Zulhas Dukung Prabowo di Pilpres 2029: Tergesa-gesa Amat"

(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork