Kok Impor Beras Ratusan Ribu Ton, Katanya Surplus? Ini Penjelasan Zulhas

Kok Impor Beras Ratusan Ribu Ton, Katanya Surplus? Ini Penjelasan Zulhas

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 17 Des 2022 11:58 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menghadiri Peluncuran Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasia Economic Union (EAEU).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas)Foto: Dok. Kemendag

Pada bulan akhir November 2022 saja jumlah cadangan beras pemerintah (CBP) tercatat sudah di bawah 500 ribu ton. Tepatnya sebanyak 426 ribu ton.

Padahal Perum Bulog ditugaskan pemerintah untuk memiliki pasokan CBP sebanyak 1,2 juta ton atau minimal 1 juta ton per tahun. Tetapi pada menuju akhir tahun itu, jumlahnya sudah di bawah 500 ribu ton.

Saat itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan situasi tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan CBP semakin menipis. Kondisi tersebut akan sangat bahaya untuk Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang terjadi men-top up 1,2 juta ton, demikian bapak ibu semua, bisa jadi kalau kondisi seperti hari ini stok kita akan menurun 342 ribu ton, bagi kami sebagian Badan Pangan Nasional sangat bahaya," tegasnya, di rapat dengan Komisi IV DPR RI dan Kementan, Rabu (23/11/2022).

Karena tidak banyak mendapatkan pasokan beras dari petani, CBP pun semakin menurun pada awal Januari 2022.

ADVERTISEMENT

Bulan berikutnya, Arief mengungkap stok beras yang ada di gudang Perum Bulog tersisa 494,2 ribu ton. Angka itu terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 295,3 ribu ton dan beras komersil 198,8 ribu ton.

"Stok CBP itu tinggal 295 ribu ton ini adalah CBP di luar komersil dari Bulog. Kemudian kemarin kita sepakat mendorong stok komersial Bulog. Pak Buwas dan tim sudah top up 198 ribu ton, komposisinya 40% sehingga stabilisasi 295 ribu ton," ungkap Arief, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (7/12/2022).


(ada/hns)

Hide Ads