Anak Buah Luhut Buka Hasil Audit BPKP: Impor KRL Bekas Tak Direkomendasikan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 10:00 WIB
KRL Bekas Jepang/Foto: Dok. Jreast.co
Jakarta -

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto memaparkan hasil audit BPKP soal impor KRL bekas Jepang. Menurut Seto, BPKP tak merekomendasikan impor KRL bekas dilakukan oleh PT KCI.

"Sesuai hasil riviu, saat ini tidak direkomendasikan untuk impor KRL. Dari hasil riviu sih sudah cukup jelas hasilnya dan kita akan mengacu kepada hasil riviu ini," ungkap Seto dalam konferensi pers di kantornya, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).

Seto menyatakan pihaknya sudah melakukan rapat terkoordinasi dengan eselon I di beberapa kementerian. Hasilnya, dia meminta PT KCI selaku pihak yang akan mengimpor kereta KRL bekas Jepang untuk melakukan retrofit atau perbaikan pada kereta-kereta yang akan pensiun.

Selain itu, KCI juga diminta untuk mengoptimalkan operasional dengan sarana yang sudah ada saat ini. Dia juga meminta KCI segera melakukan pemesanan retrofit untuk mempercepat ketersediaan armada kereta.

"Kita sudah rapat eselon I, kami meminta PT KCI melakukan riviu operasi mereka yang ada dan optimalkan sarana yang ada, kita juga minta untuk bisa dilakukan retrofit atas sarana yang saat ini ada dan atau pensiun. Permasalahan retrofit kita minta bisa dipesan dan dilakukan lebih awal," ungkap Seto.

Sebelumnya, impor kereta bekas Jepang rencananya dilakukan untuk menggantikan beberapa armada commuter line yang harus pensiun. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba beberapa waktu lalu menjelaskan pada tahun ini ada 10 rangkaian kereta yang harus pensiun. Sementara itu pada 2024 ada 19 rangkaian lagi yang harus pensiun.

Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (28/2/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Cuma yang mendesak adalah untuk menggantikan 10 rangkaian kereta yang pensiun tahun ini. Kereta yang diimpor bukan untuk menambah kapasitas kereta yang dioperasikan KAI, namun hanya mengganti beberapa kereta yang pensiun saja, sehingga armada KCI tidak berkurang.

"Ada yang butuh konservasi. Ini yang butuh support, supaya kereta eksisting tidak berkurang," ungkap Anne ketika ditemui di kantornya, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2023).

KCI juga sudah melakukan focus group discussion (FGD) dengan berbagai pihak untuk menentukan langkah impor kereta bekas Jepang. FGD itu pun dihadiri oleh semua pihak, mulai dari lintas kementerian, pengamat, hingga penumpang.

Hasilnya, impor kereta bekas memang menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta-kereta yang mau pensiun. Ada pilihan lain dengan melakukan peningkatan teknologi pada kereta yang mau dipensiunkan. Hanya saja pilihan itu butuh waktu 1-2 tahun untuk pengerjaannya.

"Mengingat ini sudah sangat dibutuhkan, kami memilih opsi untuk mengimpor kereta tidak baru untuk mengganti kereta yang dikonversi tadi," sebut Anne.

Anne pun menyatakan sejauh ini pihaknya sudah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan untuk melakukan impor kereta bekas dari Jepang. Pihak Ditjen Perkeretaapian sebagai regulator utama perkeretaapian sudah setuju KCI impor kereta bekas Jepang.

Namun, keputusan terakhir soal impor KRL bekas yang diambil Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan adalah menunggu audit yang dilakukan oleh BPKP. Kini hasil audit BPKP menyatakan impor KRL bekas tidak direkomendasikan untuk dilakukan.

Lihat juga Video: Panas! Andre Rosiade Emosi Rapat Bareng KCI-INKA Bahas Impor KRL







(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork