Indonesia terus berupaya untuk menjadi negara maju di 2045. Untuk mewujudkannya, ada empat pekerjaan rumah (PR) besar yang harus dibenahi pemerintah Indonesia. Apa saja?
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kondisi ekonomi yang stabil saja tidak cukup untuk membuat Indonesia bisa mencapai visi tersebut. Adapun Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dalam 20 tahun terakhir, yakni di kisaran 5%.
"Oleh sebab itu, kita punya PR besar karena pertumbuhan 5% saja tidak cukup untuk membawa Indonesia keluar dari middle income trap," kata Amalia, dalam acara Konsultasi Publik dalam Rangka Penyusunan RPJPN 2025-2045, dilansir lewat kanal Youtube Bappenas RI, Jumat (19/5) kemarin.
1. Produktivitas Tenaga Kerja Rendah
Menurut Amalia, PR besar pertama yaitu produktivitas ekonomi Indonesia yang terus mengalami penurunan. Bahkan, produktivitas tenaga kerja di Indonesia termasuk yang terendah di antara negara-negara di kawasan Asia.
"Kalau kita bandingkan produktivitas tenaga kerja dengan negara lain, kita pun termasuk yang terendah. Sedikit di atas India, tetapi di bawah China, Brazil maupun negara-negara maju lainnya," ujarnya.
2. Deindustrialisasi Dini
Berikutnya, Indonesia mengalami deindustrialisasi dini. Amalia mengatakan, hal ini terlihat dari kontribusi manufaktur Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB). Yang mana pada 2005 silam sempat menembus 27,4%, sekarang mengalami penurunan dan terakhir 2022 kontribusinya hanya sebesar 18,3%.
Akibatnya, para tenaga kerja di sektor pertanian pun berpindah ke sektor jasa lantaran industri tidak berkembang dengan baik. Sayangnya, sektor jasa pun produktivitasnya tengah mengalami penurunan.
"Sehingga kondisi saat ini hanya sebesar 18% dari pasar tenaga kerja kita termasuk middle class job, sisanya bukan. Dengan demikian, produktivitas relatif rendah," kata Amalia.
3. Indonesia Perlu Transformasi Ekonomi
Oleh sebab itu, Amalia menilai, transformasi ekonomi menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia keluar dari middle income trap dan tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Untuk mencapainya, Indonesia harus memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5%.
"Kita punya dua skenario. Apabila Indonesia dapat tumbuh rata-rata 6%, kita dapat keluar dari middle income trap pada 2041. Apabila kita bisa tumbuh dengan rata-rata 7%, maka Indonesia kana keluar lebih cepat, di 2038, di penghujung berakhirnya modus demografi," ujarnya.
Dengan transformasi ini, ia juga berharap nantinya para tenaga kerja Indonesia akan berada pada kategori middle income job dengan kontribusi sebesar 80% dari tenaga kerja terhadap perekonomian. Dengan begitu, tenaga kerja bisa lebih tersejahterakan.
Lanjut ke halaman berikutnya.
(fdl/fdl)