Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney meminta suntikan dana penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,193 triliun untuk Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Hal ini diungkapkan dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6) lalu.
ITDC merupakan pengembang untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika hingga KEK Sanur. PMN itu diminta karena investasi untuk pembangunan Mandalika disebut cukup besar mencapai Rp 9,25 triliun.
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Ari Respati mengungkap KEK Mandalika atau The Mandalika telah dibangun sejak 2015 di atas lahan dengan luas kurang lebih 1.174 ha. The Mandalika salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Pengembangan The Mandalika sebagai kawasan pariwisata terintegrasi dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar berupa akses jalan kawasan, Utility Duct, Water Treatment Plant, Waste Water Treatment Plant, Jaringan Listrik dan fasilitas pendukung lainnya, serta Jalan Kawasan Khusus (JKK) atau yang saat ini dikenal dengan nama Pertamina Mandalika International Circuit.
Nah, menurut Ari dalam pembangunan dan pengembangan kawasan ini membutuhkan biaya yang tidak kecil dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, dan pihak terkait lainnya.
"Dalam pembangunan dan pengembangan kawasan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah, dan stakeholder terkait, serta masyarakat sekitar kawasan The Mandalika, bersama-sama dalam mendukung pembangunan dan pengembangan The Mandalika sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah NTB," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).
Sebelumnya, dalam pembangunan kawasan The Mandalika pada 2015 dan 2020, ITDC telah memperoleh dukungan pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) secara tunai dengan total Rp 750 miliar.
Selain itu, ITDC juga memperoleh dukungan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pinjaman yang telah dimanfaatkan adalah sebesar Rp 3,4 triliun.
Direktur Keuangan ITDC buka-bukaan di halaman berikutnya.
(ada/ara)