Erick Thohir: Percuma Ekonomi Tumbuh, Tapi Kesenjangan Melebar

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 14 Agu 2023 11:16 WIB
Foto: 20detik
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal target Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap. Selain mengejar gross domestic product (GDP) yang harus meningkat, ia juga menyinggung pentingnya pemerataan ekonomi.

Erick menilai percuma jika hanya perekonomiannya saja yang tumbuh tapi masih terjadi kesenjangan di masyarakat. Kondisi tersebut, kata dia, berpotensi meningkatkan angka kriminalitas.

"Percuma kita tumbuh tapi kesenjangannya makin melebar. Itu kita berdosa Ketika kita lihat sekarang di negara-negara kapitalis sekarang seperti beberapa negara, saya tidak mau sebutin negaranya. Ketika kesenjangan makin terasa bagaimana terjadi kriminalitas yang tinggi," katanya dalam program Blak-blakan detikcom, dikutip Senin (14/8/2023).

Menurutnya, Indonesia punya waktu hingga 2038 untuk memanfaatkan penduduk usia muda dan lepas dari middle income trap. Ia berharap nasib Indonesia tidak seperti beberapa negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi.

Kini, sejumlah negara menghadapi tantangan ekonomi, termasuk kemiskinan dan masalah lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, selain ekonomi yang harus tumbuh, pemerataan ekonomi juga penting dilakukan.

"Ketika terjadi, mohon maaf orang yang tidak punya di mana-mana, tetapi di lain pihak mencari pekerjaan susah. Nah ini kan menjadi hal-hal yang saya rasa ini terjadi di negara lain," ujarnya.

"Nah apakah kita mau jadi negara ekonomi besar, tetapi hanya buat sebagian orang? Nah ini menurut saya kenapa isu ekonomi menjadi penting tetapi di situ isu kesenjangan yang menjadi bagian harus terjadi pemerataan," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu Erick juga menyinggung gejolak geopolitik dunia yang tak kunjung usai. Sejumlah isu harus dihadapi, termasuk soal kelaparan, ketenagakerjaan, persaingan usaha, hingga dampak dari perang Rusia-Ukraina.

Namun dalam situasi ini, Indonesia berhasil naik kelas karena tumbuhnya GDP. Adapun target GDP tahun depan ada di kisaran 5.200-5.300.

"Ketika harga pangan, harga energi ini melambung. Nah di sini lah, saya lihat, ketika bapak Presiden di sini, sudah alhamdulillah GDP kita di 4.700 menuju 4.800, kita bisa nggak di bawah kepemimpinan beliau nanti tahun depan itu di 5.200-5.300," pungkasnya.



Simak Video "Erick Thohir Bicara Loyalitas Untuk Jokowi dan PAN"

(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork