Bos Badan Pangan Sebut RI Siap Pasok 12 Ribu Ton Beras

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 10:38 WIB
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Perubahan iklim dan menurunnya perekonomian akibat konflik global dapat menjadi penyebab terjadinya kelaparan dan kerawanan pangan. Terlebih harga pangan global semakin meningkat sejak 2021 dan diperkirakan terus mengalami eskalasi.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memaparkan hal ini saat memberikan pidato dalam ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Minggu (03/09/2023). Berkaitan dengan upaya mengantisipasi kerawanan pangan, Indonesia juga akan berkontribusi dalam pemenuhan stok beras bagi negara tetangga.

Arief mengatakan Indonesia berkomitmen menyediakan beras 12 ribu ton yang siap didistribusikan kepada negara membutuhkan. Hal ini dalam rangka penguatan sistem pengelolaan cadangan beras melalui ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR).

"Indonesia turut berperan aktif pada penguatan sistem pengelolaan cadangan beras regional melalui ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) dengan berkomitmen menyediakan beras sebanyak 12 ribu ton yang siap didistribusikan kepada negara yang membutuhkan. Kalau di kawasan ASEAN, harusnya kita yang bisa diandalkan soal pangan. Thailand dan Vietnam memang dinilai surplus, namun produksi kita masih lebih tinggi," kata Arief dalam keterangannya, dikutip Senin (4/9/2023).

Arief menerangkan pengembangan cadangan pangan dan sistem distribusi untuk stabilisasi rantai pasok, harga pangan, serta menyasar ke daerah rawan dan rentan pangan, merupakan arahan juga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Upaya itu juga dilakukan untuk mengantisipasi kondisi kerawanan pangan di kawasan ASEAN.

"Bahwa ASEAN butuh strategi taktis di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik seperti saat ini, untuk itu diperlukan kerja sama yang solid antarnegara. Tentu kami mendorong perwujudan itu, terutama untuk pengentasan kerawanan pangan dan membentuk ketahanan pangan di kawasan," ujar Arief.

Tahun ini Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan The 43rd Meeting of ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) dan menginisiasi "ASEAN Leader's Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Times of Crises".

Dari situ, harapannya dapat memberi dorongan strategis guna memperkuat ketahanan pangan di ASEAN pada saat situasi darurat melalui integrasi antara aspek produksi pangan, rantai pasok, dan logistik.

Lebih lanjut, Arief turut pula mengenalkan kampanye 'Belanja Bijak' yang konsisten digaungkan oleh NFA di Tanah Air. Gerakan persuasi ini mengajak masyarakat untuk berbelanja bahan pangan secara bijak dan sesuai kebutuhan seperti kondisi normal, tidak mubazir.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak juga Video: 14 Negara di Asia Cari Solusi Atasi Perbaikan Gizi dan Nutrisi






(ada/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork