Begini Jurus Genjot Layanan Haji Lewat Investasi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 26 Okt 2023 22:45 WIB
Jemaah Haji Penuhi Area Kabah/Foto: AP/Amr Nabil
Jakarta -

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Konferensi Haji Internasional. Konferensi ini akan diselenggarakan sebagai rangkaian acara dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023.

Konferensi Haji Internasional akan menjadi platform diskusi antara pemangku kepentingan terkait tentang investasi langsung di ekosistem haji dan implementasi GRC di lembaga keuangan syariah. Agenda ini diharapkan dapat mengungkap berbagai peluang investasi, kerja sama masa depan dengan pemangku kepentingan, dan praktik terbaik dalam investasi haji dan implementasi Governance, Risk, and Compliance.

Kegiatan akan diselenggarakan pada Jumat (27/10/2023) pukul 08.00-11.30 WIB, di Jakarta Convention Center JCC. Agenda ini akan terbagi ke dalam dua sesi dan menghadirkan pembicara kunci serta panelis dari berbagai instansi pemerintah, lembaga keuangan, praktisi hukum dan bisnis dari dalam dan luar negeri.

Dalam perhelatannya yang ke-5 ini, konferensi ini akan membahas dua topik utama. Topik pertama adalah Investasi Langsung di Ekosistem Haji, dan Implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) di Lembaga Keuangan Syariah.

"Sesi pertama akan membahas tentang Investasi Langsung di Ekosistem Haji. Investasi langsung di ekosistem haji dapat memberikan manfaat finansial yang signifikan dalam hal pengembalian investasi, mengingat potensi ekonomi dari jutaan orang yang berkumpul di Arab Saudi setiap tahun," tulis BPKH dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).

Investasi langsung di ekosistem haji dapat mendorong pengembangan dan peningkatan infrastruktur dan layanan terkait haji seperti transportasi, fasilitas akomodasi, dan layanan lainnya. Hal ini pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi jemaah melalui pengalaman dan pelayanan yang lebih baik yang disediakan oleh investasi langsung di ekosistem haji.

Sementara itu, sesi kedua akan membahas tentang Implementasi GRC di Lembaga Keuangan Syariah. Secara umum, Lembaga Keuangan Syariah beroperasi sesuai dengan prinsip syariah, dan juga mempertimbangkan antara lain aspek keamanan, akuntabilitas, kehati-hatian, dan tata kelola yang baik. Oleh karena itu implementasi GRC sangat penting untuk menjamin akuntabilitas dan keberlanjutan bagi Lembaga Keuangan Syariah.

"Sesi ini akan menyoroti implementasi tata kelola, risiko, dan kepatuhan di lembaga keuangan syariah, yang akan mencakup pembahasan implementasi GRC pada instrumen investasi seperti sukuk, dan praktik terbaik manajemen risiko di Lembaga Keuangan Syariah. Sesi ini juga akan membahas manfaat digitalisasi dalam meningkatkan implementasi GRC di Lembaga Keuangan Syariah," katanya.

Dalam perbankan dan jasa keuangan khususnya, transformasi digital telah merevolusi layanan pengiriman, aspek operasional, dan pengalaman pengguna/pelanggan. Transformasi digital telah meningkatkan inklusivitas layanan keuangan bagi masyarakat. Oleh karena itu dalam sesi ini juga akan dibahas dampak digitalisasi pada GRC, termasuk dalam meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data, proses penilaian risiko, dan kepatuhan terhadap peraturan.




(shc/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork