Perusahaan e-commerce mobil bekas, Carsome Group dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Thailand. Keputusan itu disebut ditempuh Carsome untuk mengurangi biaya dan mengejar keuntungan.
Carsome Group mem-PHK ratusan karyawannya untuk mengurangi biaya demi mencapai profitabilitas menjelang pencatatan perusahaan di pasar saham. Sejumlah sumber yang mengetahui hal tersebut menjelaskan, Carsome menghilangkan sejumlah posisi pekerjaan di Asia Tenggara, karyawan di Indonesia dan Thailand menjadi negara yang paling terdampak keputusan itu.
Carsome telah mengurangi operasinya secara signifikan di Indonesia dan Thailand sejak terjun di pasar mobil bekas kedua negara pada 2017, menurut salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Perusahaan memiliki sekitar 4.000 karyawan. Perusahaan startup asal Malaysia itu pada 2022 diketahui sempat menunda rencana pencatatan ganda atau dual listing plan di Singapura dan Amerika Serikat (AS) karena khawatir memburuknya kondisi makroekonomi dapat mengurangi valuasi Carsome.
Namun pada 2023, CEO Carsome Eric Cheng pada Juli mengatakan perusahaan diharapkan dapat meraih break even point atau titik impas dan mulai mencetak profit pada 2024. Ia juga menyatakan bahwa Carsome sedang mempersiapkan diri untuk segera melantai di bursa saham (IPO) dan akan melakukan penyesuaian tenaga kerja jika diperlukan. Kendati demikian, perusahaan menolak membeberkan informasi detail mengenai jumlah pegawai yang akan disesuaikan saat dikonfirmasi kembali.
"Kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi di semua pasar kami dan mempercepat pertumbuhan profit pada 2024," ucap Carsome dalam keterangan resminya kepada Bloomberg, dikutip Jumat (17/11/2023).
Pada 2022, Carsome berhasil mengumpulkan US$ 290 juta atau Rp 4,4 triliun (kurs Rp 15.484) dengan total valuasi US$ 1,7 miliar atau Rp 26,4 triliun dalam putaran seri E yang dipimpin dipimpin oleh Qatar Investment Authority serta 65 Equity Partners dan Seatown Private Capital Master Fund. Kedua perusahaan itu didukung oleh Temasek Holdings Pte, sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Singapura yang bergerak di bidang investasi global.
Sebagai informasi, Carsome mulai masuk ke pasar mobil bekas Indonesia, Thailand, dan Singapura pada 2015. Perusahaan itu bermitra dengan 13.000 dealer mobil dan menjual lebih dari 150.000 mobil pada 2022.
(ara/ara)