Buka-bukaan Bos Bulog soal Produksi Memble hingga Impor Beras 2 Juta Ton

Buka-bukaan Bos Bulog soal Produksi Memble hingga Impor Beras 2 Juta Ton

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2024 07:30 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi/Foto: Aulia Damayanti/detik.com

Kuota Impor 2024 Bakal Bertambah

Rendahnya produksi beras dan menyebabkan tingginya harga, mendorong pemerintah menggenjot penyaluran bantuan pangan dan operasi pasar. Kedua program itu dipasok dari beras impor karena stok dari petani dalam negeri sangat rendah.

Bayu mengungkapkan pihaknya mendapat penugasan impor beras dari pemerintah untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2 juta ton. Ia mengatakan kuota impor tersebut juga berpotensi bertambah.

"Yang sampai saat ini ada di neraca pangan, untuk beras itu 2 juta (ton). Kita menyebutnya standby supply Indonesia lebih dari 2 juta (ton), tetapi belum tentu kita (lakukan impor) artinya kita saat ini 2 juta (ton) neraca pangan. Sudah dibicarakan kemungkinan lebih dari 2 juta (ton)," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu mengatakan saat ini kuota impor 2 juta ton untuk 2024 belum dilakukan kontrak dengan negara manapun. Karena saat ini masih ada proses beras impor yang masih sisa penugasan tahun 2023 sebanyak 500 ribu ton.

"Kenapa 2 juta itu belum kita lakukan tender? Nggak mudah dapat kapal dan kontainer," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, dia memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) 1,3 juta ton saat ini cukup untuk operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan beras untuk Januari, Februari, Maret 2024.

"1,3 juta itu dalam gudang, bongkar, dalam perjalanan masuk gudang, sudah di tangan itu 1,3 juta. Cukup (untuk bantuan pangan dan operasi pasar). Kan tadi 220 kali tiga, sebulan kan cuma 660 ribu (bantuan pangan). Katakanlah ditambah 100 ribu SPHP tambah 300 ribu jadi 900. Kalau stok 1,3 juta berarti kan cukup," jelas dia.

Bantuan pangan sendiri adalah program yang dilakukan pemerintah untuk membantu masyarakat kelas bawah agar bisa mendapatkan stok pangan. Jadi, 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) tidak terdampak akan mahalnya harga beras.

Sedangkan operasi pasar dilakukan untuk menekan harga beras yang tinggi. Dengan begitu, masyarakat menengah yang masih mampu membeli beras diberikan pilihan untuk tetap mendapatkan pangan dengan harga yang murah.

Perum Bulog mendapatkan penugasan impor beras dari pemerintah untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). CBP itulah yang digunakan untuk menyalurkan bantuan pangan dan operasi pasar. Kedua program itu dilakukan sebagai langkah menekan harga beras yang saat ini tinggi.


(ada/ara)

Hide Ads