Perusahaan telekomunikasi asal Kanada, Blackberry, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. PHK disebut dilakukan perusahaan untuk fokus mencari keuntungan.
Dilansir dari Market Watch, keputusan PHK itu diumumkan perusahaan pada Senin (12/2/2024). BlackBerry memangkas setidaknya 200 pekerjaan di bisnis keamanan sibernya.
PHK merupakan bagian dari rencana besar BlackBerry untuk memisahkan bisnis Internet of Things dan keamanan sibernya sebagai divisi mandiri dan mengurangi biaya tahunan sekitar US$ 50 juta atau Rp 778 miliar (kurs Rp 15.576).
PHK sendiri disebut akan menghemat sebanyak US$ 27 juta atau Rp 420 miliar secara tahunan. Sebagai bagian dari program penghematan, BlackBerry juga telah menghentikan operasi 6 dari 36 lokasi kantor globalnya. Hal itu diperkirakan akan menghembat biaya perusahaan sampai US$ 7 juta atau Rp 109 miliar.
Perusahaan pun memperkirakan bakal menurunkan penggunaan kas operasional pada tahun fiskal berjalan, untuk mengantisipasi arus kas operasional menjadi positif pada kuartal IV-2025.
Sebagai informasi, saham BlackBerry sendiri telah anjlok 33% dalam 12 bulan terakhir.
Tonton juga Video: NASA PHK 530 Pegawai Gegara Tak Ada Anggaran
(das/das)