Mengenal 5 Heritage Brands Indonesia yang Eksis hingga Kini

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Senin, 30 Sep 2024 20:48 WIB
Foto: Unilever
Jakarta -

Indonesia kaya akan tradisi dan budaya yang menjadi pengaruh kental dalam kehidupan masyarakat, termasuk berbagai heritage brand, yakni merek-merek yang sudah ada sejak puluhan atau ratusan tahun lalu, dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Merek-merek ini tidak hanya menawarkan produk berkualitas, tetapi juga mewakili warisan budaya yang terus dilestarikan.

Meski sudah lama hadir di Indonesia, namun merek-merek ini masih tetap dinikmati oleh masyarakat Indonesia dari zaman ke zaman. Melansir berbagai sumber, berikut lima heritage brands di Indonesia yang masih melegenda hingga saat ini.

1. Bango

Unilever terus menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang senantiasa menghadirkan inovasi sesuai kebutuhan konsumen Indonesia, salah satu yang paling digemari konsumen untuk memasak yaitu Kecap Bango. Kecap Bango merupakan salah satu yang tertua di Indonesia karena telah hadir selama lebih dari 80 tahun, tepatnya sejak tahun 1928.

Cerita di balik Bango dimulai ketika pendirinya, pasangan suami-istri, Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio, membuat kecap di garasi rumahnya. Mereka memilih nama Bango dengan harapan produk kecap ini bisa terbang hingga ke mancanegara.

Mulai tahun 1950-1980, pabrik kecap Bango dipindah ke Jakarta dan mulai dijual dari pintu ke pintu di Jawa, Sumatera, dan Manado. Lalu, pada rentang tahun 1992-1997 Unilever bekerja sama untuk membantu kecap Bango berkembang lebih pesat.

Foto: Unilever

Hingga kini, Bango masih menjadi kecap otentik pilihan masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, Bango juga telah mendukung kesejahteraan para petani kedelai hitam Malika melalui edukasi praktik pertanian berkelanjutan di beberapa wilayah di Jawa.

Dilansir dari laporan keberlanjutan Unilever Indonesia di Tahun 2023, Bango telah membantu 35.000 petani kedelai hitam dan gula kelapa di Indonesia sejak tahun 2001 melalui program Bango Pangan Lestari. Inisiatif ini selain mendukung para mitra untuk bertumbuh, juga membantu menjaga kualitas dan keberlanjutan bahan baku Bango.

2. Teh Botol Sosro

Siapa yang tak kenal minuman Tehbotol Sosro. Minuman yang terkenal dengan slogan 'Apapun makanannya, minumnya Tehbotol Sosro' ini ternyata didirikan oleh keluarga Sosrodjojo di Slawi, Jawa Tengah. Keluarga ini mendirikan PT Sinar Sosro.

Pada tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memproduksi dan memasarkan teh seduh dengan merk Teh Cap Botol. Sebelum popularitas Tehbotol Sosro, keluarga Sosrodjojo telah mengalami jatuh bangun dalam menjalankan usahanya. Namun pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro.

Hingga saat ini, Teh Botol Sosro menjadi bagian dari budaya makan dan minum masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya tak lepas dari cita rasa khas yang dihadirkan Tehbotol Sosro, yang hanya menggunakan bahan baku asli dan alami. Daun tehnya dipetik dari perkebunan sendiri. Kemudian diolah menjadi teh wangi yaitu teh hijau yang dicampur bunga melati dan bunga gambir.

3. Indomie

Menjadi merek mi instan populer asal Indonesia, ternyata Indomie memiliki sejarah panjang. Kehadiran Indomie muncul ketika Djajadi Djaja bersama rekan-rekan mendirikan Sanmaru Food Manufacturing pada tahun 1970.

Di tahun 1972, perusahaan ini mulai merancang mi instan khas Indonesia dengan nama Indomie sebagai singkatan dari Indonesia Mie. Adapun Indomie yang pertama kali diluncurkan saat itu yakni, rasa Indomie Ayam. Selanjutnya pada tahun 1982, Indomie meluncurkan Mi Goreng, yang terinspirasi dari hidangan mi goreng tradisional Indonesia.

Selama tahun 1982 hingga 1983, Indomie diekspor dan dikirim ke negara-negara tetangga seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura. Sanmaru juga melebarkan lagi sayapnya degan menghadirkan Indomie di benua Eropa, Australia hingga ke Amerika.

Pada tahun 1984, Djajadi dan Salim group sepakat membentuk perusahaan patungan bersama baru bernama PT Indofood Interna Corporation. Popularitas Indomie pun dengan cepat menembus pasar mie instan, bahkan menguasai sebagian besar pangsa pasar di Indonesia. Kini tidak hanya sekadar mie goreng atau mie kuah saja, Indomie menyulap seluruh hidangan khas Indonesia menjadi rasa yang lezat melalui sebungkus mi instan.

4. Kapal Api

Kapal Api dikenal sebagai salah satu merek kopi terkemuka di Indonesia. Merek ini terkenal lantaran komitmennya terhadap kualitas biji kopi, yang dipilih dari berbagai daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Bisnis kopi ini berawal dari bisnis keluarga yang dilakukan oleh imigran Tiongkok bernama Go Soe Loet bersama saudaranya Go Bie Tjong dan Go Soe Bin pada tahun 1927. Pada masa itu, mereka masih menjajakan kopi dengan cara keliling kampung dan Pelabuhan Tanjung Perak.

Go Soe Loet memiliki seorang putra bernama Soedomo Mergonoto yang membantunya berjualan kopi. Di tahun 1978, Soedomo mempromosikan usaha keluarganya. Bisnis kopi keluarganya pun maju dan berkembang dengan pesat. Go Soe Loet dan kedua saudaranya akhirnya mendirikan PT Santos Jaya Abadi untuk memperbesar produk kopi mereka.

Lalu pada tahun 1980, Soedomo memasarkan Kapal Api dengan memasang iklan di saluran TV agar pemasaran Kopi Kapal Api menjadi masif. Perlahan tapi pasti, usaha kopi Kapal Api mulai berkembang. Pada tahun 1985, Soedomo mulai melakukan ekspor Kapal Api. Negara pertama yang mereka tuju adalah Arab Saudi. Tidak lama kemudian mereka masuk ke Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.

Hingga kini, kopi Kapal Api tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia tetapi juga mancanegara. Bahkan, perusahaan ini juga meluncurkan produk-produk lain seperti permen, sereal, hingga kedai kopi.

5. SariWangi

Foto: Unilever

Selain Kecap Bango, Sariwangi menjadi produk Unilever Indonesia lainnya yang menjadi brand heritage di Indonesia. Diperkenalkan pada tahun 1973, SariWangi menjadi merek teh lokal dan merupakan pelopor teh celup pertama di Indonesia. Di tengah kemerosotan pasar teh daun Indonesia karena saat itu teh dianggap sebagai minuman kuno dan tidak praktis dalam penyajiannya, teh celup SariWangi berhasil menempatkan dirinya sebagai merek teh celup terkemuka dan meremajakan pasar teh di Indonesia. Bahkan saat ini minum teh telah menjadi bagian dari gaya hidup.

Kejayaan SariWangi tentu tak lepas dari kualitas teh yang digunakan dalam setiap produknya. SariWangi menggunakan bahan baku berkualitas dan ramah lingkungan yang telah mendapat sertifikasi Rainforest Alliance. Diketahui, untuk mendapatkan Sertifikasi Rainforest Alliance, perkebunan harus memenuhi standar lingkungan, sosial dan ekonomi yang ketat.

Dilansir dari laporan keberlanjutan Unilever Indonesia tahun 2023, 100 persen pasokan teh SariWangi telah tersertifikasi Rainforest Alliance, sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan untuk menggunakan bahan baku yang berkelanjutan,

Simak: HEB By Shopee : Hubungkan 60 Brand Ternama ke Jutaan Pelanggan





Simak Video "Unilever Terima Anugerah Atas Penanggulangan Sampah Plastik"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork