Mentan Maklumi Harga Cabai Melonjak, Kenapa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 10 Jan 2025 08:30 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman/Foto: Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) memaklumi harga cabai rawit merah melonjak. Menurutnya beberapa waktu lalu harga komoditas tersebut di level petani sangat murah yakni Rp 3.000 per kilogram (kg).

Hal itu disebabkan karena pasokan yang melimpah, namun saat ini kondisi itu berbalik. Harga cabai rawit merah kini di posisi Rp 95.000/kg.

"Tiga minggu lalu kan hancur harganya, sampai Rp 3.000, biarlah petani bernapas, kasihan petani," kata Amran ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

Amran menyebut tingginya harga cabai disebabkan oleh kondisi produksi memang dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi. Meski begitu, dia mengklaim produksi dalam kondisi cukup. Dia menyebut masalahnya hanya pada sisi distribusi.

"Karena pengaruh curah hujan yang tinggi. Produksinya cukup ya, karena distribusinya," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Hortikultura Muhammad Taufik Ratule mengatakan kebutuhan cabai rawit merah setahun hanya 1,17 juta ton. Sementara produksi dalam negeri tercatat mencapai 2 juta ton. Untuk itu, menurutnya tingginya harga cabai karena masalah distribusi.

"Jadi hanya memang distribusinya, dan tidak semua wilayah memproduksi sehingga perlu ada pengiriman logistik dari wilayah lain. Tetapi secara nasional itu cukup. Jadi di distribusi, apa lagi hujan begini kan, banyak yang distribusi menjadi masalah," ungkapnya.

Dia juga menyebut memang ada daerah pertanian cabai yang kebanjiran, namun tidak banyak. Ke depan beberapa daerah juga dipastikan masih terdapat panen.

"Ada beberapa wilayah (yang akan panen), Sumatera, Sulawesi. Jadi, cabai itu akan setiap saat ada. Saya kira ya masalahnya di situ, logistiknya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan harga cabai rawit merah di level petani meningkat Rp 95.000/kg. Tingginya harga komoditas tersebut disebabkan gagal panen di berbagai sentra produksi. Gagal panen disebabkan karena banjir dan cuaca ekstrem, akibatnya stok menipis dan harga semakin tinggi.

"Iklim menyebabkan banyak rusak petani cabai rawit merah. Selain itu rentannya memang kalau lagi kosong stoknya itu naik banget (harganya). Karena kalau hujan saja dia nggak bisa dipanen, ditambah rentan terkena hama penyakit," kata dia kepada detikcom, Rabu (8/1/2025).

Lihat juga video: Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Tembus Rp 120 Ribu/Kg






(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork