Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan ada 136 daerah yang mengalami lonjakan harga minyak goreng pada minggu pertama Maret atau awal memasuki bulan Ramadan. Hal ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag saat rapat koordinasi inflasi di Kementerian Dalam Negeri hari ini.
Moga mengatakan data tersebut berdasarkan rilis Indeks Perkembangan Harga (IPH). Kenaikan harga minyak goreng ini terjadi di jenis minyak goreng premium, minyak goreng curah, maupun Minyakita.
"Berdasarkan rilis Indeks Perkembangan Harga minggu pertama Maret, terdapat 136 daerah mengalami kenaikan indeks perkembangan harga minyak goreng gabungan ya, baik dari minyak goreng premium, curah, dan minyak kita," kata Moga saat rapat koordinasi inflasi di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Moga menjelaskan setidaknya ada 50 daerah atau kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Minyakita hingga di atas Rp 18.000/liter. Harga ini sudah melewati harga eceran tertinggi (HET) Minyakita yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 15.700/kg.
Sejumlah daerah yang harga Minyakita dibanderol Rp 20.000/liter, seperti Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Halmahera Barat. Sementara, harga Minyakita dijual Rp 18.000-19.000/liter terjadi di beberapa daerah, meliputi Kabupaten Kepulauan Selayar kabupaten Wakatobi, Kabupaten Belu Kabupaten Alor, hingga Kabupaten Karawang.
"Nah ini ada sekitar 50 daerah, mulai dari Kabupaten Halmahera Timur naik 0,21 persen atau harganya di atas Rp18.000 dibandingkan harga tertinggi di daerah lainnya, yaitu mencapai Rp 20.667. Selain itu juga ada Kepulauan Aru, Sarmi, Bolaang Mongondow, terus Morawali Utara," jelas Moga.
Moga meminta kepada pemerintah daerah dan juga dinas kabupaten kota yang menangani bidang perdagangan untuk dapat menghubungi produsen minyak goreng, terutama Minyakita. Hal ini sebagai langkah untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga Minyakita.
Pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga Minyakita, termasuk dengan produsen. Hasilnya, setidaknya ada 5 produsen besar yang sepakat untuk memasok Minyakita dengan jumlah yang meningkat dua kali lipat.
"Beberapa kali kita melakukan pertemuan dengan pelaku usaha baik produsen, packer, bahkan dengan owner dan juga dengan dinas supaya melakukan supply dalam rangka Ramadan dan Idul Fitri ini untuk double pasokan dan itu sudah disepakati 5 produsen besar. Saat ini kami sedang memantau perkembangan lebih lanjut minggu ini dari hasil pertemuan minggu lalu terkait realisasi tersebut," jelas Moga.
(kil/kil)