Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal berubahnya jadwal rilis data perkembangan ekspor impor Badan Pusat Statistik (BPS). Perubahan jadwal rilis ini menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran soal data ekspor impor.
Airlangga menegaskan urusan data yang dibuat BPS pemerintah tidak ikut campur. BPS akan tetap independen dalam melaporkan statistik.
"Kalau BPS selalu independen dalam melaporkan statistik," tegas Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).
Ketika ditanya soal kekhawatiran data yang ekspor impor yang memburuk, Airlangga bilang kekhawatiran itu tidak ada sama sekali. "Tidak ada kita kekhawatiran," sebutnya singkat.
Perlu diketahui, biasanya data ekspor impor dikeluarkan BPS setiap tengah bulan yakni per tanggal 15, kini direncanakan menjadi awal bulan berbarengan dengan data inflasi.
"Dalam rangka meningkatkan kualitas data, BPS akan merilis angka tetap perkembangan ekspor impor di setiap awal bulan," tulis BPS dalam keterangan resminya.
BPS menyebut data perdagangan yang dirilis tengah bulan selama ini merupakan data sementara. Oleh karena itu, pihaknya menetapkan menjadi awal bulan yang sudah menjadi angka tetap.
Yang jelas, perubahan ini terjadi di tengah masa tunggu 90 hari pemberlakuan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS), Indonesia dikenakan tarif dagang sebesar 32%. Saat ini negosiasi antara Indonesia dan AS masih terus berlangsung.
Simak juga Video: Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor
(hal/fdl)