Jakarta -
Nilai tukar
dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat terhadap
rupiah. Bahkan,
dolar AS menunjukkan keperkasaannya dengan tembus Rp 14.940 pada Selasa (3/9).
Berbagai upaya dilakukan pemerintah menahan laju penguatan dolar AS. Misalnya akan membatasi 900 impor komoditas dengan menaikkan PPh impor hingga menunda proyek listrik 15.200 megawatt.
Tak ketinggalan,
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta impor produk mewah disetop. JK memberi contoh mobil
Ferrari,
Lamborghini, hingga
tas Hermes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak usah Ferrari, Lamborghini masuk dalam negeri, tak usah mobil-mobil besar, yang mewah-mewah," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
"Tak usah parfum-parfum mahal atau tas-tas Hermes contohnya itu. Jangan dalam situasi sulit ini, negara itu masyarakat luxuries," sambung JK.
Bukan cuma JK, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga akan membatasi impor mobil mewah dengan kapasitas mesin di atas 3.000 cc. Mau tahu penjelasan lengkapnya? cek berita lengkapnya di sini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta produk-produk impor mewah disetop. JK mencontohkan mobil Ferrari, Lamborghini hingga tas Hermes.
"Barang lux contohnya, mungkin jumlahnya tidak besar tapi perlu untuk meyakinkan masyarakat suasana ini suasana berhemat. Tak usah Ferrari, Lamborghini masuk dalam negeri, tak usah mobil-mobil besar, yang mewah-mewah," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
"Tak usah parfum-parfum mahal atau tas-tas Hermes contohnya itu. Jangan dalam situasi sulit ini, negara itu masyarakat luxuries," sambung JK.
JK menjelaskan salah satu upaya mengatasi penguatan dolar AS terhadap rupiah adalah meningkatkan ekspor dan mengurangi impor sehingga defisit transaksi berjalan berkurang.
"Contohnya bagaimana meningkatkan ekspor sumber daya alam, bagaimana pemakaian juga mengurangi impor kita, seperti yang dibicarakan dulu bagaimana biodiesel. Bagaimana local content produk kita makin besar, apakah Pertamina apakah PLN ataupun industri lain, juga bagaimana efisien dan uang masuk dari ekspor," kata JK.
Dia juga meminta para pengusaha untuk menarik dana mereka yang disimpan di luar negeri, dan menukarnya dengan rupiah. Jangan lagi para eksportir mengirim barang ke luar negeri dan setelah terima pembayaran, dananya justru disimpan di luar negeri.
JK berharap para pengusaha mengerti kondisi nilai tukar rupiah yang sedang tertekan dolar AS.
"Karena banyak ekspor, kita barangnya diekspor tapi dananya pergi disimpan di Singapura, disimpan di Hong Kong. Itu juga sumber daya alam perlu terkontrol dengan baik, jangan barangnya pergi rapi duitnya tidak masuk ke dalam negeri sehingga memperkuat Singapura Hong Kong, melemahkan Indonesia," tegas JK
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah sudah mengevaluasi 900 komoditas yang kena pembatasan impor. Salah satunya adalah mobil mewah di atas 3.000 cc.
"Terkait barang mewah, misalnya mobil mewah di atas 3.000 cc, kita akan batasi atau kita stop dulu sementara," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Meski pemerintah bakal mengendalikan impor, Airlangga menjamin bahan baku untuk industri tidak akan dibatasi. Hal itu untuk menjamin bahwa kegiatan industri tidak terganggu.
"Ya bagi Kemenperin impor bahan baku, bahan penolong, capital goods itu kan bagian dari investasi untuk meningkatkan produktivitas. Itu tentu kita dorong supaya tetap berjalan," paparnya.
Di samping mengendalikan impor, pemerintah juga berupaya memacu ekspor dengan memberikan insentif terhadap industri padat karya. Sebagai contoh adalah otomotif, tekstil dan produk tekstil, kimia dan biokimia, makanan minuman, dan elektronik.
"Elektronik sekarang impornya kan masih tinggi, kita akan genjot ekspornya. Tapi elektronik kan butuh waktu, karena kalau kita bicara industri 4.0 kan kita bicara internet of things sehingga masih perlu banyak langkah," tambahnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memberi penjelasan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah.
"Bersama BI dan OJK, pemerintah akan terus menjaga agar perubahan nilai tukar rupiah mencerminkan fundamental ekonomi yang menopangnya, dan fleksibilitas rupiah dapat dikelola dan diserap oleh perekonomian dengan baik," katanya dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dengan langkah-langkah antara para pemangku kepentingan itu, diharapkan stabilitas perekonomian dan sektor keuangan bisa terus terjaga. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun memastikan pihaknya akan terus mewaspadai nilai tukar rupiah.
"Kami akan terus mewaspadai pergerakan nilai tukar rupiah yang dipicu oleh sentimen global dan perubahan kebijakan Amerika Serikat," sebutnya.
Sri Mulyani juga bicara soal tantangan dalam menetapkan asumsi nilai tukar untuk 2019, karena harus mencerminkan faktor fundamental yang menopang rupiah. Di sisi lain juga harus mengantisipasi sentimen pasar.
Di luar itu, lanjut dia pemerintah terus melakukan penguatan struktur ekonomi dengan memperkuat sektor industri manufaktur yang bisa menghasilkan devisa, dan mengurangi impor terutama barang konsumtif, serta mendukung pariwisata.
"Sehingga neraca perdagangan dan transaksi berjalan menjadi kuat," lanjutnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman