Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memberi penjelasan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah.
"Bersama BI dan OJK, pemerintah akan terus menjaga agar perubahan nilai tukar rupiah mencerminkan fundamental ekonomi yang menopangnya, dan fleksibilitas rupiah dapat dikelola dan diserap oleh perekonomian dengan baik," katanya dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dengan langkah-langkah antara para pemangku kepentingan itu, diharapkan stabilitas perekonomian dan sektor keuangan bisa terus terjaga. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun memastikan pihaknya akan terus mewaspadai nilai tukar rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani juga bicara soal tantangan dalam menetapkan asumsi nilai tukar untuk 2019, karena harus mencerminkan faktor fundamental yang menopang rupiah. Di sisi lain juga harus mengantisipasi sentimen pasar.
Di luar itu, lanjut dia pemerintah terus melakukan penguatan struktur ekonomi dengan memperkuat sektor industri manufaktur yang bisa menghasilkan devisa, dan mengurangi impor terutama barang konsumtif, serta mendukung pariwisata.
"Sehingga neraca perdagangan dan transaksi berjalan menjadi kuat," lanjutnya. (hns/hns)