Mengutip Reuters dolar AS tercatat Rp 14.145 dengan angka tertinggi Rp 14.154 dan terendah Rp 14.115.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan saat ini rupiah memang agak sedikit melemah di kisaran Rp 14.100an.
"Rupiah barusan saya cek agak sedikit melemah Rp 14.135 padahal kemarin rupiah anteng di bawah level Rp 14.100, dua minggu lalu Rp 13.900-an," kata Destry di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Dia menjelaskan ini terjadi karena adanya gabungan sentimen dari domestik dan global. "Demo-demo kok masih berlangsung dan pengaruh ke pasar finansial kita. Kita harap kalau pasar keuangan makin dalam maka gejolak bisa diminimalisir," jelas dia.
Saat ini kondisi ekonomi global masih dibayangi ketidakpastian. Misalnya dampak perang dagang hingga geopolitik saat ini mengubah kondisi pasar. Selain itu pernyataan Presiden AS Donald Trump yang masih menyuarakan perang dagang menimbulkan ketidakpastian.
"Kalau kita lihat gambaran ekonomi global seperti apa easingnya, policy-nya, kebijakan moneter dan fiskalnya hingga likuditasnya," kata Destry.
Dia menjelaskan, Indonesia akan menjadi tempat yang menarik untuk investor global karena masih memiliki return yang menarik, makroekonomi yang masih bagus, pertumbuhan ekonomi yang masih berada di kisaran 5% dan aliran modal asing yang masuk masih deras.