Pfizer Umumkan Vaksin Corona Efektif 90%, Wall Street Semringah

Pfizer Umumkan Vaksin Corona Efektif 90%, Wall Street Semringah

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 10:15 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Perusahaan farmasi raksasa Amerika Serikat (AS) Pfizer mengumumkan vaksin virus Corona (COVID-19) yang tengah dikembangkannya efektif hingga 90%. Hal itu membuat bursa saham AS atau Wall Street ditutup 'semringah' pada perdagangan semalam.

Dilansir dari CNN, Selasa (10/11/2020), setelah pengumuman Pfizer itu, indeks saham Dow melonjak hingga 835 poin atau 3% pada penutupan perdagangan semalam. Indeks saham Dow (INDU) sebelumnya dibuka di posisi 1.610 poin.

Kenaikan itu merupakan kinerja terbaik Dow sejak Juni lalu, dan menjadi penutupan tertinggi sejak Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil yang kuat dari vaksin Pfizer jauh lebih baik apa yang sudah diharapkan dan berarti kami bisa membuka kembali lebih cepat dari yang diharapkan," kata Kepala Strategi Pasar LPL Financial Ryan Detrick.

Kehadiran vaksin Pfizer ini diyakini memperkuat pemulihan ekonomi AS dari dampak COVID-19 di tahun 2021. Namun, vaksin COVID-19 Pfizer belum bisa didistribusikan secara luas. Oleh karena itu, Pfizer berencana akan meminta izin penggunaan vaksin darurat vaksin COVID-19 yang dikembangkannya pada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Permohonan itu akan dilakukan segera, setelah sukarelawan vaksinasi COVID-19 dipantau selama dua bulan dari penyuntikan dosis kedua vaksin tersebut.

ADVERTISEMENT

CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan, perusahaan menargetkan untuk produksi 1,3 miliar dosis vaksin secara global tahun depan, di atas 50 juta dosis untuk target tahun ini. Perusahaan memiliki dua jalur produksi yang terpisah, satu di AS, dan satu di Eropa. Pengumuman ini membuat saham Pfizer ditutup naik hampir 8%.

Lalu, indeks saham S&P 500 (SPX) juga ditutup dengan kenaikan yang tipis yakni 1,2%. Mengingat momentum di pasar saham, JPMorgan (JPM) memperkirakan S&P akan melewati target sebelumnya sebesar 3.600 poin pada akhir tahun, dan akan naik menjadi 4.000 poin pada awal 2021. Indeks saham S&P 500 bahkan dapat bergerak ke sekitar 4.500 poin pada akhir tahun 2021.

Di sisi lain, Nasdaq Composite (COMP) tertinggal di belakang dua indeks lainnya, karena ditutup turun 1,5%. Indeks perusahaan-perusahaan teknologi raksasa itu merugi karena banyak saham teknologi yang kian bersinar selama periode bekerja dari rumah dan memesan segala kebutuhan dari rumah, kini mulai jatuh ke teritori merah. Nasdaq masih di bawah rekornya di bulan September.

Secara keseluruhan, Wall Street masih menguat, yang juga disebabkan oleh faktor utama yakni kemenangan Joe Biden di Pilpres AS. Meski Presiden Donald Trump tak menerima kemenangan Joe Biden dan berencana mengusut hasil Pilpres ke jalur hukum, namun sentimen investor tetap positif.

Selain itu, pemerintahan AS di mana Gedung Putih dikuasai Demokrat, sedangkan Senat dan Kongres dikuasai Partai Republik dipercaya akan menciptakan kebijakan yang moderat bagi Negeri Paman Sam itu.


Hide Ads