Di Balik IPO BUMN yang Selalu Dinanti

Di Balik IPO BUMN yang Selalu Dinanti

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 08 Feb 2021 07:00 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama

Nyoman menjelaskan tentang manfaat BUMN dan anak usahanya melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO. Menurutnya banyak pencatatan saham BUMN di pasar modal mendatangkan manfaat ke banyak pihak.

"Dari sisi perusahaan, IPO dapat membantu BUMN untuk memperoleh pendanaan yang berkelanjutan, menciptakan kemandirian perusahaan, meningkatkan profitabilitas/efisiensi, dan juga memperkuat tata kelola perusahaan," terangnya.

Bagi pemerintah menurut Nyoman juga ada manfaatnya. Semakin banyak perusahaan BUMN go public maka diharapkan kinerjanya semakin baik sehingga bisa meningkatkan kontribusi terhadap APBN dalam bentuk dividen dan pajak bagi negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian BUMN, penerimaan negara yang bersumber dari BUMN (setoran pajak & dividen) mencapai Rp 280 triliun atau 18% terhadap realisasi total penerimaan negara dari perpajakan tahun 2019 yang sebesar Rp 1.545,3 triliun," tambahnya.

Sementara bagi masyarakat luas dan ekonomi negara menurut Nyoman manfaatnya muncul dari emiten BUMN diharapkan bisa menjadi agen perubahan melalui pemerataan kepemilikan perusahaan negara. Itu artinya masyarakat bisa benar-benar memiliki dan bisa mengawasi perusahaan negaranya.

ADVERTISEMENT

Nah yang terakhir bagi pasar modal IPO BUMN bisa meningkatkan likuiditas pasar modal dan menambah opsi sarana investasi bagi para investor pasar modal. Bagaimana tidak belakangan ini saham BUMN selalu menjadi primadona, bahkan pergerakan saham BUMN sering kali menjadi pengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Nyoman mengatakan BUMN dan entitas anak yang sudah mejeng di pasar modal kebanyakan memiliki kinerja yang baik. Bahkan ada 5 BUMN dan anak usahanya yang masuk dalam daftar emiten berkapitalisasi jumbo.


(das/fdl)

Hide Ads