Apa Kabar Rencana IPO Trio Unicorn RI?

Apa Kabar Rencana IPO Trio Unicorn RI?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 01 Apr 2021 06:40 WIB
Pekerja melakukan perawatan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (18/1/2017). BEI menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi nasional.(Ari Saputra/detikcom)
Foto: Ari Saputra

Isu ini sebelumnya diperkuat dengan pernyataan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi bulan lalu. Dia mengaku sudah bertemu dengan unicorn tersebut sambil membahas proses persiapan untuk go public.

"Ada satu unicorn yang sedang dalam pembicaraan dengan kami untuk IPO (initial public offering)," kata Inarno saat berdiskusi dengan pimpinan media massa secara virtual, Kamis (11/2/20201).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa unicorn tersebut? Saat ini ada lima unicorn di Indonesia, yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.

Sementara Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir memperkuat dengan mengatakan, potensi perkembangan startup di Indonesia begitu besar apalagi dengan adanya pandemi. Menurutnya nilai kapitalisasi pasar para unicorn RI selama pandemi COVID-19 semakin meningkat.

ADVERTISEMENT

Pandu pun membeberkan data antara unicorn vs emiten tercatat yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal. Jika 4 unicorn RI seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka IPO mereka akan langsung masuk dalam jajaran 35 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.

"Ini dihitung berdasarkan valuasi mereka ketika pandemi," terangnya dalam acara Market Outlook 2021 Mandiri Investasi secara virtual, Rabu (10/3/2021).

Gojek jika listing saat ini maka dia akan menduduki posisi ke-9 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 10 miliar atau setara Rp 140 triliun (kurs Rp 14.000). Gojek akan menggeser BNI sekarang di posisi itu dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 114 triliun.

Lalu Tokopedia akan berada di posisi ke-12 dengan nilai kapitalisasi US$ 7 miliar atau setara Rp 98 triliun. Bukalapak berada di posisi ke-30 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 3,5 miliar atau Rp 49 triliun dan Traveloka berada di posisi ke-34 dengan nilai kapitalisasi US$ 3 miliar atau Rp 42 triliun.

BEI sendiri mencatat ada 22 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham baru. Dari daftar itu ada 3 perusahaan berasal dari sektor teknologi.


(das/eds)

Hide Ads